Binda Jatim dan Pemkab Kediri bersinergi percepat vaksinasi COVID-19

Kediri (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Kediri bersinergi menggelar vaksinasi COVID-19 di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, sebagai upaya mempercepat pencapaian kekebalan kelompok dari penularan virus corona di daerah itu.

"Sasaran vaksinasi ini diprioritaskan bagi yang sudah lansia dan masyarakat umum. Dengan vaksinasi secara masif ini, diharapkan awal Desember 2021 capaian vaksinasi di Provinsi Jatim bisa mencapai 60 persen," kata Kepala Binda Jatim Marsekal Madya TNI Rudy Iskandar saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis.

Hingga saat ini, Binda Jatim telah melaksanakan vaksinasi COVID-19 di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, seperti Malang, Madiun, Trenggalek, Jombang, dan Gresik dengan jumlah capaian 300 ribu dosis.

Sebagai rangkaian dari vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kediri, saat ini juga telah disiapkan vaksinasi dosis kedua, sehingga nantinya masyarakat tetap terlayani. Petugas akan melakukan vaksinasi sesuai dengan jadwal.

Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa mengatakan daerah itu mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 dari Binda Jatim 22 ribu dosis.

"Ini dibagi untuk dosis pertama dan dosis kedua untuk Kabupaten Kediri," kata dia.

Hingga saat ini, vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Kediri mencapai 60 persen dari total sasaran, sedangkan khusus bagi warga lanjut usia 48 persen.

Pemkab Kediri juga berharap, vaksinasi COVID-19 hingga Desember 2021 mencapai 60 persen tersebut. Untuk mencapainya, saat ini setiap hari gencar dilakukan vaksinasi COVID-19 bagi sekitar delapan ribu warga di seluruh wilayah itu.

Dalam vaksinasi COVID-19 di Desa Pandantoyo tersebut juga dilakukan vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah, dengan sasaran masing-masing tiga orang. Total sekitar 11 ribu warga mendapatkan vaksin COVID-19.

Data statistik COVID-19 di Kabupaten Kediri hingga Kamis, 14.098 orang telah terkonfirmasi COVID-19, sebanyak 12.890 orang sembuh, 1.200 orang meninggal dunia, dan delapan orang masih dirawat.