Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, melalui dinas terkait terus berupaya memetakan sistem ketahanan dan kerentanan pangan guna menjaga dan meningkatkan indeks ketahanan pangan di daerah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Kamis mengatakan ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan pangan, namun lebih jauh harus mengupayakan sistem ketahanan pangan yang sumbernya berkesinambungan.
Hal itu, kata dia, karena menyediakan pangan diperlukan keterlibatan seluruh sektor. Tidak hanya pertanian dan kelautan yang menjadi sumber bahan pangan, tetapi juga sektor lain yang berperan dalam keterjangkauan pangan, seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan, infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, lingkungan hidup dan energi yang cukup.
"Jadi bukan soal makan yang cukup, tetapi juga asupan gizi yang harus diperhatikan. Ini bisa berdampak ke banyak hal," ujar Maidi dalam kegiatan "Focus Group Discussion" (FGD) Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas-FSVA) 2021 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun.
Ia meminta agar ketahanan pangan di Kota Madiun memperhatikan keragaman pangan sesuai potensi lokal, bergizi seimbang dan aman dalam mengonsumsinya.
Selain itu, juga optimal dalam mengelola dan memanfaatkannya, serta dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kota Madiun.
Karenanya, Maidi berharap dinas terkait bisa memetakan kebutuhan pangan beserta jenis gizi masyarakat Kota Madiun.
Ia juga ingin hasil pemetaan dari FGD itu dapat menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi bagi dinas terkait dalam memetakan penyusunan ketahanan dan ketersediaan pangan di Kota Madiun.
"Semua kegiatan tidak boleh hanya seremonial. Pasti akan saya cek setelahnya. Bagaimana penerapan dan apa hasilnya," katanya. (*)