Surabaya (ANTARA) - Kawasan pesisir pantai di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapat pengawasan ketat dari pemerintah kota setempat bersama jajaran sampaing sebagai upaya mengantisipasi adanya bencana alam.
"Menurut BMKG, terjadinya bencana masih bisa diamati dan dirasakan tanda-tandanya. Ada juga bencana yang tidak bisa diprediksi, seperti hujan dan musim yang berubah-ubah," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memimpin Apel Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam 2021 di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Senin.
Apel tersebut dihadiri perwakilan personel dari jajaran TNI/Polri, BPB Linmas Kota Surabaya, Satpol PP Kota Surabaya, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dan Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya.
Untuk itu, lanjut Eri, Pemkot Surabaya dan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya melakukan kesiapsiagaan mulai dari sarana dan prasarananya seperti alat, mobil damkar, ambulans dan lainnya.
Eri juga menyampaikan, bahwa kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana itu penting. Sebab, bencana bisa datang secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, ia berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi bencana alam.
Selain itu, Eri menjelaskan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah melakukan antisipasi penanggulangan bencana mulai dari mencegah pohon tumbang dengan perantingan, serta mengantisipasi terjadinya banjir dengan melakukan pengecekan seluruh saluran air.
Menurutnya, ada beberapa titik kawasan yang perlu diantisipasi, yaitu di pesisir pantai seperti Kenjeran dan Kali Lamong. Bahkan, untuk mencegah terjadinya banjir di kawasan ini, pemkot akan memperkuat dengan tanggul dan melakukan penyisiran pantai untuk mencari titik mana saja yang berpotensi terjadi bencana besar.
"Kita akan menyisir pantai-pantai untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang naik. Selain itu, juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui wilayah Surabaya mana saja yang berpotensi lebih besar terjadi bencana alam. Bila sudah diketahui maka kita fokuskan pada titik yang rawan bencana," katanya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan pesan kepada masyarakat apabila terjadi gangguan atau bencana di Kota Surabaya, maka bisa segera menghubungi Call Center 112.
Ia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga lingkungan dan diharapkan memperkuat ibadah serta mendoakan Kota Surabaya agar terhindar dari bencana.(*)