Surabaya (ANTARA) - Pandemi COVID-19 memang diakui telah menyapu rata seluruh segmen usaha di masyarakat, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di seluruh belahan dunia.
Sementara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi bagi bangsa Indonesia pun demikian, mereka harus tiarap diterpa pandemi, bahkan beberapa terpaksa gulung tikar.
Namun demikian, menyerah bukanlah sifat asli dari UMKM di Tanah Air. Beberapa pengamat ekonomi pun mengakui hal itu, sehingga meski di tengah pandemi mereka dipastikan menemukan jalan keluar untuk bangkit kembali, perlahan namun pasti beberapa pengamat meyakini UMKM tersebut akan menjadi garda terdepan dalam kebangkitan ekonomi di Indonesia.
Seperti yang diceritakan UMKM pemilik usaha Keripik Momchips, Hari Mastutik di Kota Batu, Jawa Timur. Tutik, panggilan akrabnya mengakui bahwa pandemi membawanya terpuruk beberapa saat.
Namun, sejumlah stimulus dan program dari pemerintah untuk UMKM bangkit dari pandemi membawa angin segar bagi dirinya, melalui salah satu gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), usahanya mampu bangkit, dan mendongkrak transaksi penjualan secara daring terhadap produk-produknya.
Ditemui di Kota Batu, Tuti mengakui Program Gernas BBI yang didalamnya ada pameran industri kreatif UMKM BRIlianpreneur dengan tema Lokal Keren Jatim itu mampu mendorong permintaan konsumen pada usaha keripik miliknya.
"Dengan mengikuti Lokal Keren Jatim, laman kami semakin banyak diketahui konsumen. Pesanan juga meningkat," kata perempuan berusia 61 tahun itu.
Tutik menjelaskan sejak hari pertama Gernas BBI digelar sudah ada peningkatan pesanan produk keripik buatannya, meski sebelumnya juga telah dipasarkan melalui salah satu marketplace yang beroperasi di Indonesia.
"Dengan adanya Gernas BBI, saya meyakini bahwa promosi produk akan efektif dan pada akhirnya mampu meningkatkan penjualan. Saya lebih bersemangat dengan adanya Gernas BBI ini, meski saya sudah ikut salah satu marketplace, sebab peminat kripik bertambah. Sangat mendorong peningkatan penjualan," ujarnya.
Omzet yang mampu diraup keripik asal Kota Batu tersebut saat ini lebih dari Rp100 juta per bulan.
Tutik mengakui bahwa omzet itu secara umum turun dibanding saat tidak ada pandemi yang mencapai Rp300 juta per bulan. Namun, dia bersyukur karena mampu bangkit, sebab saat awal pandemi sempat tidak produksi.
Diyakini ke depan, penjualan akan terus mengalami peningkatan, yang salah satunya didorong adanya Gernas BBI, karena bisa mempromosikan produk buatannya tersebut ke pasar yang lebih luas.
Sementara itu, saat ini produk yang dipasarkan adalah merek Momchips dan Arjuna 999, dan akan disusul puluhan jenis keripik buah dan sayuran yang diproduksi dengan kualitas tinggi di bawah naungan PT Arjuna Citra Indonesia milik Tutik.
Untuk keripik buah ada lebih dari sepuluh jenis, begitu juga keripik sayuran. Saat ini penjualan malah lebih banyak untuk keripik sayuran.
Beberapa jenis keripik sayur hasil produksinya antara lain adalah, keripik brokoli, wortel, paprika, bawang bombay, dan lainnya. Sementara untuk keripik buah, seperti keripik durian, nangka, apel, nanas, salak, dan lainnya.
Untuk bahan baku, kebanyakan dari para petani lokal di Kota Batu. Namun, ada juga yang dari luar wilayah.
Ia berharap, agar Gernas BBI bisa menggelar pameran secara luring setelah angka kasus COVID-19 berangsur turun, tujuannya agar bisa mempertemukan pelaku UMKM dengan calon pembeli lainnya.
Gernas BBI nanti diharapkan bisa menjadi pameran langsung saat pandemi berakhir. Itu untuk mendatangkan buyer skala besar.
PT Arjuna Citra Indonesia, merupakan salah satu UKM yang mengikuti Gernas BBI kali ini. Produk keripik buah, sayuran, dan jenis lain tersebut, saat ini diproduksi oleh 11 orang karyawan di wilayah Sidomulyo, Kecamatan Batu.
Wujud Kepedulian
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan Gernas BBI dengan tema Lokal Keren Jatim ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap UMKM yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian BUMN, Gernas BBI digelar berkolaborasi dengan bank BRI sebagai top brand sekaligus kurator, juga dua top brand lainnya yakni Wingsfood dan Jayaboard.
"Kami berharap kegiatan ini semakin bisa menumbuhkembangkan bisnis UMKM serta mendorong UMKM untuk go global dan memiliki daya saing di tingkat internasional," katanya.
Ke depan kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan melalui penyempurnaan secara terus menerus.
Sunarso dalam seremoni pembukaan virtual BBI Lokal Keren Jatim : Road to BRILIANPRENEUR 2021 di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan, acara ini juga merupakan bagian dari Road to BRILIANPRENEUR 2021, event itu sejalan dengan semangat bank BRI memberikan pembinaan dan pengembangan kepada UMKM secara berkesinambungan melalui rangkaian kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, yang merupakan program signature tahunan BRI yang sudah terbukti memberikan banyak manfaat bagi para UMKM binaan BRI. Tujuannya membawa UMKM ke pasar global.
Event ini memberikan banyak insight dan manfaat bagi pelaku UMKM lewat berbagai kegiatan mulai dari business matching, 3D virtual showcase, onboarding UMKM di marketplace, podcast, lelang produk dan sebagainya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN RI menunjuk BRI sebagai penyelenggara Gernas BBI dan berkolaborasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bank BRI menggelar pameran virtual industri kreatif UMKM yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 yang mengambil tema “Lokal Keren Jatim” guna mendorong pengembangan UMKM di Provinsi Jawa Timur
Lokal Keren Jatim Road to BRILIANPRENEUR 2021 dilangsungkan selama sebulan penuh sejak tanggal 1-31 Agustus 2021 dan merupakan wujud nyata upaya BRI mendorong bangkitnya UMKM di Indonesia seiring dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
BBI dicanangkan tahun lalu oleh pemerintah dengan tujuan mendukung dan mempromosikan produk lokal Indonesia. Melalui program BRILIANPRENEUR terjadi business matching yang menghasilkan transaksi, interaksi dengan pasar internasional. Selain itu bermanfaat pula sebagai sarana transfer knowledge bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.
Dengan BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, UMKM dibukakan pintu pasar potensial secara virtual dari beberapa negara seperti Malaysia, Australia, Hongkong, China, Kanada, Amerika Serikat dan lainnya.