Surabaya (ANTARA) - Kopi, selain meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi dan suasana hati, mungkin juga memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi, kata Nina Riggins MD, PhD, direktur Headache and Traumatic Brain Injury Center di University of California San Diego.
Terlebih lagi, minum kopi dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko seseorang mengalami kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson, menurut tinjauan April 2017 dalam Archives of Medical Science, seperti dikutip dari Livestrong, Minggu.
Tetapi, ada setidaknya empat kesalahan umum minum kopi yang mungkin meminimalkan kemampuan kognitif Anda, salah satunya bila diminum terlalu banyak.
Asupan kopi dalam jumlah sedang mungkin memiliki sifat protektif untuk kesehatan otak, tetapi bila berlebihan maka dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada manfaatnya.
Sebuah studi dalam Nutritional Neuroscience pada Juni 2021 menemukan, minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dikaitkan dengan volume total otak yang lebih kecil dan 53 persen peningkatan risiko demensia.
Untuk orang dewasa yang sehat, 400 miligram kafein sehari atau setara empat cangkir kopi umumnya dianggap aman.
Jadi, pertahankan jumlah itu dan jangan lupa memperhitungkan kafein yang mungkin Anda dapatkan dari sumber lain, seperti teh berkafein, minuman energi, dan cokelat.
Kesalahan berikutnya, meminum kopi terlalu malam. Bagi sebagian orang, kafein bisa membantu menambah energi, tetapi secangkir kopi di malam hari mungkin membuat Anda terlalu gelisah sebelum tidur. Hal ini karena kafein yang merupakan stimulan tetap berada di aliran darah Anda.
Terakhir, menambah banyak gula. Studi dalam jurnal Clinical Interventions in Aging pada Juli 2019 menunjukka, konsumsi gula yang berlebihan pada orang dewasa yang lebih tua dikaitkan dengan fungsi kognitif yang buruk.
Selain itu, gula darah tinggi dan kronis dapat memengaruhi konektivitas fungsional otak dan menyebabkan penyakit pembuluh darah kecil, menurut Harvard Medical School. (*)