Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu menyelenggarakan vaksinasi massal gratis dengan sasaran 4.000 peserta di empat kecamatan yang ada di wilayah kerjanya.
Empat kecamatan yang menjadi sasaran serbuan kegiatan vaksinasi tersebut, adalah Kecamatan Bululawang, Karangploso dan Lawang di Kabupaten Malang serta Kecamatan Batu di Kota Batu. Masing-masing kecamatan mendapatkan jatah 1.000 dosis vaksin.
Komandan Kodim 0818 Kabupaten Malang-Batu Letkol Inf Yusub Dody Sandra, S.IP, Mi.Pol, dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan serbuan vaksin massal akan dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
"Selain menyelenggarakan vaksinasi massal , kami juga menggelar berbagai kegiatan untuk menekan penularan dan penyebaran COVID-19, termasuk dampaknya, seperti penyemprotan disinfektan, pemberian bantuan sosial, maupun pelacakan kontak erat warga terkonfirmasi positif terpapar virus corona," kata Dandim.
Sementara itu, dalam kegiatan serbuan vaksin massal di Kecamatan Bululawang dikoordinasi dan diawasi Danramil Koramil 0818/18 Bululawang Kapten Infanteri Diding Tri Putranto.
Dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan sangat ketat, di antaranya jaga jarak, harus memakai masker, dan peserta harus mencuci tangan.
Sementara itu, Kepala Staf Kodim 0818 Kabupaten Malang-Batu Mayor ARH Joko Istianto menyatakan dalam sehari jajaran Kodim 0818 bersama Koramil Batu, Karangploso, Lawang, dan Kecamatan Bulawang, secara bersamaan menggelar vaksinasi massal 4.000 dosis untuk warga.
Sedangkan kegiatan penulusuran kontak erat kepada warga yang terindikasi COVID-19 dilakukan di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu oleh anggota Koramil 0818/02 Batu bersama tiga pilar Kelurahan Temas pada 11 Agustus lalu.
Penelusuran kontak erat dilakukan untuk mengendalikan dan menekan laju penyebaran virus corona. “Kami melakukan penelusuran kontak erat untuk memantau dan mengevaluasi warga di wilayah binaan saat diketahui pernah kontak dengan pasien positif COVID-19,” ujar Danramil Batu Kapten Arm Kodir.
Menurut Danramil, hal ini dilakukan untuk mendeteksi jumlah orang yang terinfeksi setelah melakukan kontak dengan orang yang positif COVID-19.
Penularan virus bisa melalui droplet (percikan partikel liur dari batuk, bersin atau saat berbicara), sehingga kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus memungkinkan penyebaran.
“Yang dekat dengan orang terinfeksi inilah yang berpotensi menyebarkan lagi virusnya saat berada di kerumunan. Sebab, tak jarang di antara mereka tak menyadari telah membawa virus di tubuhnya,” pungkasnya.