Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan setidaknya saat ini sudah ada 15 ribu bantuan "oxygen concentrator" dari hasil gerakan donasi penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai sektor untuk memenuhi kebutuhan 50 ribu oxygen concentrator yang ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan.
Dari jumlah tersebut sudah ada sekitar 6000 oxygen concentrator yang dibagikan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan oksigen pasien COVID-19.
"“Alhamdulillah dari gerakan donasi sudah ada 15 ribu bantuan oxygen concentrator yang terkonfirmasi. Kita sudah terima sekitar 6000-an dan sudah didistribusikan ke rumah sakit. Jadi bantuan dari Bapak dan Ibu berupa oxygen concentrator untuk saudara- saudara kita yang membutuhkan sudah diterima secara baik," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu.
“Oxygen Concentrator” diibaratkan oleh Menteri Budi sebagai pabrik oksigen mini yang bisa membantu memenuhi kebutuhan pasien- pasien yang dirawat di rumah sakit.
Hal itu dikarenakan produksi nasional oksigen di Indonesia tidak dapat mencukupi kebutuhan di tengah pandemi. Setiap harinya Indonesia hanya mampu memproduksi 1700 ton oksigen dan didominasi untuk penggunaan industri.
Padahal akibat COVID-19, yang sebelumnya fasilitas kesehatan dan rumah sakit hanya membutuhkan 400 ton oksigen perhari, menjadi meningkat 5 kali lipat atau setara 2000 ton perhari
Untuk itu, pengadaan oxygen concentrator menjadi solusi di tengah keterbatasan produksi oksigen nasional karena mampu membuat oksigen dengan kapasitas 5-10 liter permenitnya asal ada akses menuju daya listrik baik dari saklar maupun baterai.
“Kita saat ini dalam proses mengadakan 50 ribu oxygen concentrator itu, setiap 1000 concentrator setara dengan 20 ton oksigen perhari. Sehingga dengan 50 ribu, kita bisa menyetarakan dengan 1000 ton perhari,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Budi merasa sangat berterimakasih atas gerakan solidaritas yang mendonasikan oxygen concentrator karena telah menolong banyak nyawa pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen dengan jumlah yang tidak sedikit.
Baginya bantuan- bantuan yang diberikan untuk penanganan COVID-19 khususnya untuk membantu meringankan beban para tenaga medis dan kesehatan sebagai garda terdepan saat ini menjadi bentuk hadiah istimewa menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia yang akan berlangsung sekitar dua minggu lagi.
Ia pun terus mengajak masyarakat untuk terus bergotong royong dan bersama- sama menyelesaikan pandemi COVID-19 agar bisa segera dikendalikan.
“Di momen hari Kemerdekaan, mari kita berikan hadiah ulang tahun yang terbaik dengan bergotong-royong, bekerjasama, kita merajut kekuatan sosial kita. Kita berhenti mencerca satu sama lain, atau saling menyalahkan. Tidak perlu mencari- cari kesalahan orang lain, kalau bersama kita pasti bisa dan Indonesia tetap terjaga,” tutupnya. (*)