Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak para kaum ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk bersama-sama menyehatkan masyarakat.
Baca juga: Menkes ungkapkan 3 celah praktik perundungan kepada dokter residen
Ruang lingkup nota kesepahaman memuat sepuluh poin kesepakatan, mulai dari penguatan upaya kesehatan masyarakat, penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program kesehatan, penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan penguatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Selain itu penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan posyandu, pembinaan karakter keluarga, pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga, penguatan ketahanan keluarga, kesehatan keluarga dan lingkungan, serta pertukaran data dan informasi.
"Kita lihat data-datanya di dunia negara-negara yang belanja kesehatannya per kapita rendah, tapi rata-rata usia hidupnya tinggi seperti Jepang dan Singapura, programnya menjaga rakyatnya tetap sehat, bukan mengobati," ujar Menkes Budi.
Kaum Ibu, kata Menkes Budi, memegang peranan utama dan garda terdepan dalam memastikan upaya ini bisa berjalan, mulai dari pencegahan stunting hingga skrining kesehatan.
Menkes juga mengajak para ibu PKK yang hadir untuk menjaga keluarga serta masyarakat menjaga kesehatan agar dapat mewarisi negara dan menjadikan Indonesia maju.
"Kita butuh ibu-ibu yang ada di sini untuk bisa menyehatkan keluarganya, menyehatkan masyarakatnya, agar kita bisa memastikan nanti di tahun 2030, kita bisa mewarisi anak-anak kita, cucu cucu kita, yang nanti akan melanjutkan hidup mereka akan bangga Indonesia menjadi negara maju," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.