Surabaya (ANTARA) - Merangkum informasi yang dibutuhkan secara detail dan lengkap seputar COVID-19, platform baikhati.id diluncurkan sebagai bekal pengetahuan masyarakat agar tak panik menghadapi pandemi.
"Harapannya, masyarakat terutama yang terpapar COVID-19 bisa mengantisipasi penanganan karena mendapatkan informasi cepat dan tepat," ujar Perwakilan Baik Hati, Saptana, di sela peluncuran platform yang digelar secara zoom, Sabtu.
Dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, tim relawan pertama yang berkolaborasi dengan platform Baik Hati adalah Sahabat Ganjar.
Menurut dia, yang dilakukan Sahabat Ganjar adalah ikut menyalurkan donasi kepada masyarakat melalui baikhati.id.
Sahabat Ganjar telah memiliki keanggotaan lebih dari 10 ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi, dan diharapkan dapat membantu masyarakat mengenai informasi seputar COVID-19, serta donasi dapat tersalurkan baik dan amanah.
Saptana menjelaskan, sejauh ini masih banyak kejadian masyarakat terpapar COVID-19 yang seolah kehilangan arah dan terlambat penanganannya karena tidak mengetahui informasi detail seputar Virus Corona.
Ada beberapa kasus yang akhirnya tak tertolong karena kurangnya informasi, semisal ketika terpapar langsung ke rumah sakit A, padahal penuh, sementara rumah sakit B masih bisa menampung pasien sehingga seperti terombang-ambing.
Selain itu, dia juga menjelaskan tak sedikit pasien terpapar COVID-19 memilih isolasi mandiri, baik dilakukan di rumah atau apartemen untuk pemulihan, tapi banyak yang tidak mengerti bagaimana melakukannya secara baik dan benar.
"Di baikhati.id akan ada panduan isolasi mandiri di rumah, atau informasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.
Di platform tersebut, lanjut Saptana, juga terhubung dengan kanal sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.
Kanal tersebut berisi mengenai informasi penting, agen atau penyedia oksigen, donor plasma, ambulans atau mobil jenazah, rumah sakit, serta rumah sakit lapangan.
"Masyarakat juga bisa berdonasi dengan membuka laman dan pilih menu donasi. Dipastikan langsung diterima oleh rumah sakit atau pasien yang membutuhkan secara transparan," tuturnya. (*)