Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berpesan bahwa menjadi seorang pemimpin harus ikhlas dan memiliki kewibawaan sehingga dapat diikuti dan dicontoh oleh bawahan.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu, pesan tersebut disampaikan Mentan di sela memberi ceramah umum di hadapan peserta pelatihan Kepemimpinan di BPSDM Provinsi Jawa Timur secara virtual, Jumat (9/7).
Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menyarankan pemimpin tidak menyalahkan bawahan, sebab kesalahan bawahan merupakan karena arahan pemimpin yang tidak sampai dengan baik.
"Pemimpin juga harus dapat memberikan kesejahteraan dan perlindungan bagi bawahannya, karena pemimpin sejati adalah merasakan apa yang diinginkan oleh bawahan dan berkolaborasi di dalam kepemimpinan bersama staf," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Mentan mengatakan bahwa sektor pertanian di tengah kondisi sekarang sangat diharapkan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat, serta diharapkan dapat mendongkrak ekonomi rakyat dan Nasional.
Langkah-langkah strategis, kata dia, juga terus dilakukan di sektor pertanian untuk mengangkat nilai jual dan memasok kebutuhan hasil pertanian, baik sebagai konsumsi masyarakat maupun ekspor yang saat ini masih tinggi tingkat kebutuhannya.
"Dengan memberikan peningkatan di sektor pertanian maka kebutuhan hasil pertanian akan lebih mudah dicari oleh masyarakat dan harga tidak naik," ucap Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2008-2018 tersebut.
Menurut dia, di tengah kondisi pandemi maka langkah pemerintah melakukan swasembada pangan menjadi faktor terpenting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, termasuk Nasional.
Diharapkan, lanjut dia, sektor pertanian akan memberikan daya dorong peningkatan ekonomi nasional dan daya beli masyarakat menjadi semakin baik.
Tak itu saja, menteri kelahiran Makassar tersebut berpesan di akhir ceramahnya agar tetap menjadi pemimpin sejati di tengah kondisi double disruption yang dihadapkan pada kondisi digitalisasi sangat cepat.
"Selain itu, kita menghadapi kondisi pandemi maka dibutuhkan pemimpin yang dapat membesarkan hati bawahan untuk sama-sama memberikan pelayan terbaik bagi masyarakatnya," tukas dia.
"Pemimpin harus dapat memperhatikan kondisi masyarakatnya dan tidak hanya memberikan instruksi, tapi contoh langsung, lalu berada di tengah-tengah warga memberikan pelayanan," tutur Mentan menambahkan.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai mengapresiasi dan berterima kasih kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo yang berkenan memberikan pencerahan bagi peserta pelatihan kepemimpinan.
"Di tengah-tengah kesibukan beliau, masih bersedia menyampaikan ilmu tentang kepemimpinan. Ini sangat penting bagi peserta, dan kami sangat berterima kasih," tuturnya.
Pelatihan kepemimpinan bertema "Pemimpin di Era Double Disruption dan pertanian Bangkitkan Ekonomi Nasional" secara virtual diikuti ratusan peserta.
Rinciannya, peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVI sebanyak 55 orang, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan V dan VI sebanyak 80 orang, serta peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IX dan X sebanyak 78 orang.
Berikutnya, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan LI, LII, LIII, LIV, LXXVI, LXXVII dan LXXVIII sebanyak 280 orang, ditambah 50 orang pejabat struktural dan widyaiswara BPSDM Jatim.
"Seluruh peserta totalnya mencapai 543 orang. Diharapkan apa yang disampaikan Pak Mentan dapat diaplikasikan oleh peserta yang merupakan calon-calon pemimpin di masa mendatang," kata Aries Agung. (*)
Pesan Mentan pada pelatihan kepemimpinan di BPSDM Jatim
Sabtu, 10 Juli 2021 10:08 WIB
Pemimpin juga harus dapat memberikan kesejahteraan dan perlindungan bagi bawahannya