Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memutuskan bahwa gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kediri dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi mandiri terpusat untuk warga yang terpapar COVID-19 demi mencegah penyebaran virus tersebut.
"Ruangan ini nantinya diperuntukkan pasien COVID-19 tanpa gejala yang rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri. Indikatornya yaitu kurangnya ventilasi rumah, kamar tidak cukup, kamar mandi kurang layak, dan tingkat kepadatan penduduk sekitar yang tinggi," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu.
Ia menambahkan, selain untuk memfasilitasi pasien yang tanpa gejala (OTG), pemanfaatan gedung itu juga untuk menekan bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit yang sudah mendekati penuh.
Wali Kota menilai langkah ini dilakukan setelah mengamati adanya korelasi tingginya kasus di lingkungan padat penduduk dengan penyebaran COVID-19 saat ini yang lebih cepat.
"Satpol PP Kota Kediri juga telah ditunjuk sebagai leading sector. Satpol PP Kediri juga telah menyiapkan enam ruangan BLK dengan kapasitas masing-masing delapan tempat tidur," katanya.
Ia menjelaskan gedung itu juga telah dibenahi sehingga bisa secepatnya dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi warga yang terpapar COVID-19.
Untuk fasilitas di gedung itu juga cukup baik, antara lain tempat tidur disertai penyekat, kamar mandi, hingga treatment dari tenaga medis selama proses isolasi pasien dilakukan.
Selain itu, di tempat tersebut juga akan disiapkan jaringan internet dan televisi, sehingga warga yang isolasi pun bisa terhibur dan nyaman.
"Fasilitas tersebut disediakan agar pasien tetap nyaman dan betah selama masa isolasi," kata Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono.
Ia menambahkan, penggunaan gedung BLK menjadi ruang isolasi mandiri tersebut juga berdasarkan arahan Wali Kota Kediri untuk penambahan kapasitas tempat tidur dan mempercepat penanganan pasien COVID-19 pada rapat bersama pimpinan rumah sakit dan puskesmas yang digelar secara virtual.
Dalam pengelolaan ruang isolasi mandiri terpusat, Satpol PP Kota Kediri juga dibantu Dinas Kesehatan Kota Kediri, Tim PPKM mikro kelurahan, serta tim medis dari puskesmas.
Ia berharap adanya isolasi mandiri terpusat akan mempercepat penyembuhan pasien dan menghambat penyebaran COVID-19 di pemukiman padat penduduk.
Di Kota Kediri, hingga Jumat (2/7) terdapat 1.593 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 136 orang yang masih dirawat, 1.301 orang sudah sembuh dan 156 orang telah meninggal dunia.