Surabaya (ANTARA) - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan ada sekelompok orang diduga warga Madura membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu, Selasa.
"Memang terjadi lagi menerobos pos penyekatan dan tidak mau diswab antigen," kata Gatot di Mapolda Jatim, Surabaya.
Perwira dengan tiga melati emas ini menegaskan kericuhan yang dilakukan sekitar 50 orang itu tidak berlangsung lama. Semuanya sudah ditangani petugas jaga termasuk kepolisian di posko penyekatan Jembatan Suramadu.
"Tidak ada yang diamankan, kita halau saja," kata dia.
Terkait adanya suara ledakan, Gatot memastikan kalau itu hanyalah petasan yang dilempar oleh massa yang membuat kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu. Kendati demikian, Polda Jatim tidak menambah personel di kawasan Suramadu.
"Kita tidak tambah personel, kita ubah sistemnya terutama di Bangkalan," katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polda Jatim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim, Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan supaya memberlakukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi warga Madura.
"Jadi yang akan masuk ke Surabaya, harus membawa SIKM. SIKM diperoleh dari tempatnya, RT/RW kemudian kelurahan setempat untuk nanti ditunjukan di pos (penyekatan), SIKM mulai kita terapkan hari ini," ujarnya. (*)
Tak ingin dites usap, sekelompok orang buat kericuhan di pos penyekatan Suramadu
Selasa, 22 Juni 2021 11:23 WIB
Memang terjadi lagi menerobos pos penyekatan dan tidak mau diswab antigen