Lumajang (ANTARA) - Bukit Simbar Semeru menjadi salah satu destinasi atau tempat tujuan wisata baru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang memukau wisatawan karena menyuguhkan suasana alam yang eksotis dengan pemandangan Gunung Semeru.
Meskipun objek wisata alam itu belum dibuka untuk umum, sejumlah masyarakat yang penasaran mulai mencari tahu lokasi dari objek wisata yang langsung berhadapan dengan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
"Itu masih tahap uji coba, sehingga hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu dan belum dibuka secara umum karena masih persiapan baik pengelolaannya maupun sarana prasarananya, tapi alhamdulillah sudah ramai," kata salah satu pengelola Simbar Semeru Suharyono di Lumajang, Minggu.
Simbar Semeru berada di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, yang berada di ketinggian 1.040 meter dari permukaan laut, sehingga pengunjung bisa menikmati suasana berada di atas awan seperti objek wisata Puncak B-29 yang lebih dulu terkenal karena keindahannya.
Untuk mencapai lokasi Simbar Semeru, jalan yang harus dilewati lumayan terjal dan cukup menguras tenaga. Namun, bagi pengunjung yang tidak ingin bersusah payah menuju objek wisata tersebut, pengelola sudah menyediakan jasa ojek yang siap mengantar pengunjung dari parkir kendaraan menuju lokasi Simbar Semeru.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pemandangan luar biasa nan eksotik, direkomendasikan untuk naik ke bukit Simbar Semeru pada pagi hari sebelum matahari terbit dan sore hari sebelum matahari terbenam.
"Kami juga menyediakan perlengkapan untuk pengunjung yang bermalam di sana seperti tenda, toilet, mushala dan menu kuliner kampung, serta ada juga kopi lokal dari perkebunan sekitar," katanya.
Wisatawan yang berniat menghabiskan liburan akhir pekan di Simbar Semeru bisa mengakses lokasi di Google Maps, berjarak kurang lebih 42 kilometer dari Kota Lumajang.
Kabupaten Lumajang memiliki sejumlah objek wisata baru untuk membangkitkan perekonomian di daerah setempat seperti Kali Sejuk di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, yang menjadi contoh sikap peduli lingkungan dengan mengubah sungai kumuh menjadi tempat wisata dengan perputaran ekonomi ratusan juta.
Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Parwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang Yoga Pratomo mengatakan Pemkab Lumajang membuka kembali objek wisata pada 24 Mei 2021 seiring dengan berakhirnya surat edaran (SE) Bupati Lumajang Nomor: 556/1052/427.1/2021 Tentang Penutupan Tempat Wisata.
"Objek wisata dibuka, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan surat edaran Sekda Lumajang tentang protokol kesehatan," katanya.
Para pengelola wisata tetap diwajibkan untuk memasang banner imbauan protokol kesehatan, menyediakan penyanitasi tangan, menyediakan tempat cuci dengan air mengalir.
Pengelola harus melakukan imbauan penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan melalui pengeras suara, membatasi pengunjung 50 persen dari kapasitas lokasi wisata, memperhatikan kebersihan lokasi wisata serta berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk menyediakan petugas kesehatan.