Surabaya (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya mengembangkan perpustakaan atau taman baca masyarakat di tengah permukiman agar bisa diakses oleh warga dari berbagai kalangan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi di Surabaya, Rabu, mengatakan dengan masuknya perpustakaan ke tengah permukiman ini, pihaknya berharap masyarakat yang aksesibilitas terbatas bisa memanfaatkan Taman Baca Masyarakat (TBM).
"Pendirian perpustakaan atau TBM, selain sebagai pusat ilmu pengetahuan juga diharapkan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, yang membedakan perpustakaan di Surabaya dengan kota-kota lain di Indonesia, apabila di kota lain memiliki satu perpustakaan besar yang tersentral di tengah kota, di Surabaya lebih memilih perpustakaan yang menyebar di perkampungan.
Pertimbangannya, kata dia, jika perpustakaan besar di pusatkan di tengah kota, tidak semua masyarakat memiliki akses untuk datang ke perpustakaan. "Kalau mereka harus datang ke perpustakaan pusat mungkin mereka terlalu jauh atau tidak semua hafal daerahnya," katanya.
Oleh karena itu, dengan masuknya perpustakaan ke tengah-tengah permukiman warga, ia berharap, masyarakat yang aksesibilitasnya terbatas bisa memanfaatkan. "Kita juga punya program bagaimana perpustakaan itu punya anak didik di situ," ujarnya.
Musdiq menyatakan bahwa keberadaan perpustakaan atau TBM di tengah permukiman warga ini diharapkan mampu berkontribusi dalam permasalahan-permasalahan sosial, seperti halnya di Perpustakaan Rakyat, Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya.
"Seperti di Perpustakaan Rakyat Kelurahan Pagesangan itu juga punya beberapa UMKM binaan yang memanfaatkan perpustakaan itu," kata Musdiq.
Bahkan, Perpustakaan Rakyat Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan telah berkontribusi bagi masyarakat sekitar dan pernah meraih juara III Nugra Jasadharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 2019.
"Jadi mereka melakukan pendidikan pendampingan untuk literasi masyarakat di sekitar. Di sana ada sungai, ada pos-pos tempat kita mendidik masyarakat. Itu merupakan unggulan di Jambangan," ujarnya.
Kota Surabaya memiliki ribuan titik layanan akseliterasi terdiri dari perpustakaan, TBM, Paket seperti layanan mobil keliling dan program pendampingan mulai dari SD, SMP, Madrasah hingga pondok pesantren.
Titik layanan akselitarasi ini tersebar di seluruh Kota Surabaya, seperti di taman-taman, Balai RW, rumah sakit, sekolah, instansi, rumah susun, terminal, dan layanan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
Dispusip Surabaya kembangkan perpustakaan dan TBM di tengah permukiman warga
Rabu, 26 Mei 2021 9:01 WIB
Pendirian perpustakaan atau TBM, selain sebagai pusat ilmu pengetahuan juga diharapkan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat