Surabaya (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas berkomitmen untuk menjalin sinergi dengan Holding Migas PT Pertamina (Persero) dalam mengoptimalkan layanan gas bumi.
Di umur ke-56, sinergi dalam pengembangan infrastruktur dan utilisasi gas bumi dioptimalkan sesuai dengan spirit Growing Together, sehingga dapat bersama-sama mencapai cita-cita ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Mengutip siaran pers PGN, Selasa, perusahaan gas nasional itu kini mengelola pipa sepanjang 10.688 kilometer. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah mendistribusikan gas bumi kepada 506.186 pelanggan yang tersebar di 17 provinsi dan mencakup 63 kabupaten/kota.
Upaya pemerataan energi di sektor rumah tangga melalui jaringan gas pun telah terealisasi di 503.601 sambungan rumah.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menyatakan bahwa PGN terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk bangsa, khususnya dalam memberikan layanan pasokan gas.
Di umur 56 tahun, PGN dan holding migas bersepakat untuk bersama-sama memberikan tambahan nilai terhadap layanan dan sinergi, baik BUMN maupun Pertamina Grup untuk kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri.
“Support dari Pertamina Grup dan seluruh dewan komisaris sangat diperlukan untuk memberikan persetujuan pada program-program yang akan dilakukan ke depan. Dukungan juga diharapkan untuk PGN bisa bersinergi dengan Pertamina Grup, karena kami perlu penerapan alokasi gas yang akan kami manfaatkan. Kami juga perlu bekerja sama dengan subholding kilang yang menjadi salah satu backbone kami,” ujar Haryo dalam sambutannya pada Perayaan Puncak HUT ke-56 PGN yang digelar offline sesuai protokol dan diikuti online oleh seluruh Perwira PGN, Senin (24/05).
Mengutip siaran pers dari PGN, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan pentingnya sinergi antara subholding gas dan holding migas.
Ia berharap bertambahnya usia PGN mendorong perusahaan untuk mempunyai semangat milenial dan PGN harus terus tumbuh untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia secara merata.
“Tema Growing Together. Growing saya memaknai bahwa PGN akan bertumbuh secara berkelanjutan. Sedangkan Together, PGN berkomitmen untuk melakukan sinergi, kolaborasi, dan integrasi, baik dengan pertamina grup maupun stakeholder lainnya. Semangatnya adalah semangat milenial. Jadi, growing together dan spirit ini adalah yang kita harapkan dan akan kita implementasikan di Pertamina Grup,” papar Nicke dalam sambutannya.
Menurut Nicke, PGN berpeluang besar untuk terus tumbuh di era transisi energi saat ini. Sesuai dengan arah transisi energi di dunia, PGN sebagai bagian dari holding migas akan melaksanakan, menjalankan, dan menyongsong energi masa, salah satunya yaitu gas.
Hal ini juga sesuai dengan National Green Strategy yang sudah disetujui Presiden Joko Widodo bahwa akan dilakukan transisi dari fosil oil menuju new and renewable energy.
“Di tengah transisi energi saat ini adalah masa kejayaaan gas dan ini yang harus dibangun oleh PGN. Hari ini, sebagian besar bisnis kita adalah BBM. PGN dengan infrastruktur yang sudah dibangun, baik midstream maupun downstream perlu diperluas lagi. Jadi harus membangun infrastruktur midstream dan downstream untuk gas di seluruh wilayah Indonesia. Ini adalah potensi yang luar biasa sehingga bagi Pertamina Grup, gas bisnis akan menjadi salah satu pilar utama andalan energi masa depan,” jelas Nicke.
Ketika pandemi COVID-19 terjadi, pemerintah juga mengandalkan kontribusi PGN dalam pasokan gas melalui Kepmen ESDM 89.K dan 91.K 2020. Faktanya, kebijakan tersebut bisa membantu industri nasional untuk tetap bertahan di masa pandemi.
“Di dalam transisi energi, kita yang biasanya bergantung dengan energi impor. Kemudian sudah ada niat mulai tahun 2027 tidak boleh lagi ada impor LPG. Maka, jargas yang harus didorong. Saya mendorong PGN membangun tidak hanya 50.000 SR, tapi lebih dengan pendanaan mandiri, Saya yakin dengan semangat yang dimiliki PGN, semua target dapat dijalankan,” ujar Nicke.
Selain itu, terdapat ekspektasi bagi PGN untuk masuk ke pasar global. Menurut Nicke, hal itu juga tantangan yang bisa dijalankan oleh PGN dengan sinergi.
Bagi Pertamina Grup, terbuka sekali kerja sama dan peluang bisnis untuk gasifikasi di seluruh subholding dari hulu hingga hilir.
“Ada juga target dari pemerintah untuk gasifikasi pembangkit listrik PLN. Ada 3.000 MW yang hari ini masih menggunakan fuel, maka proyek gasifikasi adalah potensi yang sangat besar bagi PGN untuk menjalankannnya. Jadi, infrastruktur gas, baik untuk pembangkit listrik maupun industri dan rumah tangga harus dibangun,” imbuh Nicke.
Sementara itu, Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar memaparkan harapannya agar PGN dapat selalu mendukung program-program pemerintah dengan tidak mengesampingkan faktor teknikal dan komersial yang harus dipertimbangkan secara matang.
”Ini harus kita ingatkan selalu kepada PGN yang menerima penugasan dari pemerintah,” katanya.
“Usia 56 tahun, PGN menjadi starting point untuk menjadi lebih baik kedepannya. Semoga PGN bisa mengeksplor any opportunities, baik itu yang di dalam maupun luar negeri agar PGN bisa belajar dari apa yang sudah dikerjakan di dalam negeri. Kemudian mampu bersaing di luar negeri dan bisa sejajar atau bahkan bisa menjadi yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan midstream gas dunia,” ujar Arcandra. (*)
HUT ke-56, PGN komitmen optimalkan pengembangan infrastruktur gas bumi
Selasa, 25 Mei 2021 15:28 WIB