Magetan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mencatat kasus anak mengalami gizi buruk di wilayah setempat tercatat menurun dari tahun 2019 hingga 2020.
Nutrisionis Dinkes Magetan Dwi Tutut Yanuarti mengatakan setiap tahun dilakukan penanganan gizi buruk melalui pelacakan dan konfirmasi kasus anak yang mengalami gizi buruk.
"Setelah terkonfirmasi, dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pemulihan, konseling pada ibu yang memiliki anak kasus gizi buruk, pendampingan balita gizi buruk, peningkatan PMT penyuluhan di posyandu, dan optimalisasi peran posyandu, mulai dari penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil, serta ibu menyusui," ujar Dwi Tutut di Magetan, Sabtu.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Magetan, pada tahun 2019 ditemukan anak dengan gizi buruk sebanyak 249 anak dari 32.471 anak yang ditimbang.
Dari 249 anak tersebut berhasil disembuhkan sebanyak 153 anak melalui penanganan gizi buruk dari dinkes setempat dan tersisa 96 anak.
"Artinya, pada tahun 2019, Magetan berhasil menyembuhkan 61,44 persen dari 249 kasus gizi buruk yang ditemukan," kata ahli gizi tersebut.
Pada tahun 2020, ditemukan 200 anak dengan gizi buruk dari 19.757 anak yang ditimbang. Angka itu termasuk 96 anak sisa kasus tahun 2019 yang masih masuk kriteria gizi buruk.
"Kenapa tahun 2020 jumlah anak ditimbang lebih sedikit, karena dampak pandemi COVID-19, sehingga kegiatan posyandu tidak beroperasi, kecuali daerah yang sudah menjadi zona hijau. Sedangkan untuk peninjauan lapangan secara langsung, tidak semua balita atau anak dikunjungi, namun ada janji temu untuk balita yang membutuhkan penanganan lebih lanjut (khusus)," ucapnya.
Dari 200 anak gizi buruk di tahun 2020 tersebut, 158 anak berhasil ditangani, sehingga hanya tersisa 42 anak dengan gizi buruk yang menjadi data awal pada tahun 2021.
Persentase anak yang sembuh pada tahun 2020 mencapai 79 persen. Angka penyembuhan anak gizi buruk di 2020 tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
Ia menambahkan gizi buruk merupakan salah satu bentuk malnutrisi. Malnutrisi dapat dipahami sebagai kesalahan dalam pemberian nutrisi, baik berupa kekurangan maupun kelebihan nutrisi.
Kondisi tersebut dapat disebabkan kondisi ekonomi keluarga yang minim atau kesalahan asuh yang dipicu oleh kesibukan orang tua yang bekerja hingga pola makan yang salah, yakni makanan instan dan lemak yang berlebihan.
Kasus anak gizi buruk di Magetan menurun
Sabtu, 22 Mei 2021 17:11 WIB