Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pengembangan wisata religi Sunan Ampel yang telah direncanakan pemerintah kota setempat segera direalisasikan menyusul banyaknya peziarah yang datang ke makan Sunan Ampel itu.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah di Surabaya, Selasa, mengatakan, dengan adanya pengembangan kawasan religi Sunan Ampel tersebut akan membuat para peziarah semakin nyaman.
"Tentunya ini akan membuat kawasan itu semakin ramai dikunjungi peziarah atau wisatawan," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu kiranya memikirkan keberadaan Perusahan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian yang selama ini dianggap sebagian orang mengganggu karena bau kotoran hewan yang habis disembelih.
"Saya dapat info katanya RPH mau dipindah ke Tandes. Semoga bisa secepatnya?" katanya.
Menurut dia, dengan adanya pengembangan wisata religi itu, pihaknya berharap warga sekitar bisa merasakan dampak ekonominya. Hal ini dikarenakan yang akan menjalankan roda perekonomian di kawasan itu adalah warga setempat.
"Warga akan diuntungkan secara ekonomi. Banyak warga yang berjualan di sana," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk warga Ampel terkait rencana pengembangan wisata religi itu.
Menurutnya, salah satu konsepnya adalah mengalihfungsikan bangunan seperti RPH Pegirian ke kawsasan Tandes.
Eri menjelaskan tujuan lain dari rencana itu adalah untuk memperkuat dan memeratakan pembangunan di seluruh wilayah Surabaya, termasuk wisata Sunan Ampel yang terletak di bagian Utara Kota Surabaya.
Pengembangan wisata religi Sunan Ampel nantinya juga akan dilakukan di terminal parkir bus peziarah. Terminal itu akan diperluas hingga akan dibangun museum. Eri mengatakan saat ini rencana itu sedang dalam kajian Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. (*)