Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, berkomitmen menanggulangi wabah COVID-19, salah satunya dengan gencar melakukan vaksinasi terhadap ratusan pedagang pasar tradisional di wilayah setepat.
"Meski kasusnya melandai, masyarakat diimbau tidak boleh terlena. Vaksinasi jalan terus. Kini giliran pedagang pasar yang divaksin," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat meninjau pelaksanaan vaksin bagi pedagang pasar di Wisma Haji Madiun, Jumat (16/4).
Sesuai pendataan, vaksinasi bagi pedagang sedianya menyasar 3.300 orang. Namun, untuk saat ini tidak bisa divaksin secara menyeluruh karena melihat kecukupan vaksin yang diterima Pemkot Madiun. Untuk itu, vaksinasi dilakukan secara bertahap.
Berdasarkan data, untuk tahap ini ada 636 sasaran yang divaksin, yakni 500 orang pedagang pasar dan 136 orang tenaga upahan Dinas Perdagangan Kota Madiun.
"Vaksin COVID-19 kita masifkan, khususnya pedagang pasar. Kenapa hari ini segera divaksin, karena menyambut hari raya tentunya pengunjung pasar cukup banyak. Namun meski sudah divaksin, mereka tetap harus taat protokol kesehatan," kata Maidi.
Setelah vaksinasi pedagang pasar tradisional tuntas, nantinya vaksin juga akan menyasar pedagang pasar modern, pedagang di Lapak UMKM, dan lansia.
Maidi menyebut, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan setempat, ada sejumlah pedagang yang tidak bisa divaksin. Alasannya rata-rata karena tensi tinggi dan sebagian kadar gula darahnya terlalu tinggi. Sehingga penyuntikan vaksin terpaksa ditunda. Ia menargetkan vaksinasi terhadap 500 pedagang pasar dapat tuntas dalam 1-2 hari kedepan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan sebanyak 500 orang pedagang yang hari ini divaksin mewakili seluruh pasar tradisional di Kota Madiun.
Bukan hanya warga dalam kota, tetapi mereka yang tercatat berdagang di Kota Madiun, akan divaksin. Sedangkan pedagang lainnya, vaksinasi dilakukan secara bertahap menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
"Untuk proses selanjutnya kita menunggu vaksin dari pusat, kalau dapat lagi, maka kita vaksin lagi. Adanya vaksin berapa ya kita kerjakan, terus begitu. Memang bertahap," kata dr. Denik.
Bersyukur divaksin
Para pedagang pasar tradisional mengaku bersyukur telah mendapatkan giliran divaksin COVID-19 meski masih bertahap.
Salah satu pedagang Pasar Besar Madiun, Mariani, mengaku tidak ada keluhan sama sekali setelah disuntik vaksin. "Awalnya memang takut. Tapi, alhamdulillah sudah divaksin dan tidak sakit. Mudah-mudahan sehat dan tidak ada yang terkena COVID-19," katanya.
Pedagang lainnya, Murtono, juga mengaku tidak merasakan keluhan sesuai divaksin. Ia bersedia divaksin supaya sehat dan tidak tertular COVID-19, mengingat pekerjaannya yang harus bertemu dengan banyak pembeli dari berbagai asal.
Murtono menjelaskan sebelum divaksin, ia dan sesama rekan pedagang lainnya didata oleh petugas pasar untuk mengumpulkan data pribadi dilengkapi fotokopi KTP. Selanjutnya menerima pemberitahuan untuk menjalani vaksinasi di Wisma Haji.
Adapun prosedur pemberian vaksin pada dasarnya sama seperti tahap sebelumnya. Para penerima vaksin terlebih dahulu dilakukan verifikasi data di meja pertama dengan menunjukkan bukti identitas KTP.
Selanjutnya, dilakukan skrining kesehatan. Di mana petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan serta mengidentifikasi penyakit penyerta atau komorbid.
Jika calon penerima vaksin dinyatakan sehat, maka vaksinasi dapat diberikan. Setelah divaksin, tahap berikutnya petugas mencatat dan melakukan observasi hasil pelayanan vaksinasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Adapun, sesuai rencana awal vaksinasi dilakukan di pasar. Namun karena suhunya tidak sesuai dengan standar kesehatan, maka pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dipusatkan di Wisma Haji. Mekanismenya, para pedagang diantar dan dijemput menggunakan bus wisata Madiun Bus on Tour (Mabour) dengan titik penjemputan di Pasar Besar Madiun.
Untuk tim vaksinator kali ini berasal dari enam puskesmas yang ada di Kota Madiun. Masing-masing puskesmas sebanyak 12 orang yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga administrasi. (*)
Advertorial
Komitmen cegah COVID-19, Pemkot Madiun vaksin ratusan pedagang pasar tradisional
Jumat, 16 April 2021 15:54 WIB