Menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2015 sebagai segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN hingg saat ini membuat Wasiah sangat bersyukur. Perempuan berusia 48 tahun asal Tongas-Probolinggo ini menceritakan pengalamannya saat memanfaatkan Program JKN-KIS untuk memeriksakan beberapa gejala penyakit yang dirasakan ke Puskesmas pilihannya.
“Saat mendapat penanganan di sana ternyata ada masalah pada paru-paru saya. Pernah juga periksa karena ada gejala lain. Yang bikin kaget pernah terdiagnosa kadar gula tinggi, kolestrol, sampai darah tinggi. Hasil tes kadar gula saya waktu mencapai 400mg/dL. Untuk beberapa penyakit tadi saya alami hingga saat ini dan kurang lebih berjalan 6 tahunan,” katanya mengenang.
Ia melanjutkan, gejala yang dialami Wasiah saat terserang kadar gula tinggi adalah sering mengalami buang air kecil. Ia juga mengaku sering merasakan haus dan lapar. Tak hanya itu, kondisi kelelahan turut ia alami hingga akhirnya berat badannya sampai turun drastis.
Sedangkan untuk gejala kolestrol, Wasiah mengaku sering mengalami kesemutan dari tangan hingga pundak. Untuk gejala darah tinggi dirinya mengaku sesekali merasa sakit kepala bagian belakang sering keluar keringat dingin.
“Saat mendapat penanganan di sana ternyata ada masalah pada paru-paru saya. Pernah juga periksa karena ada gejala lain. Yang bikin kaget pernah terdiagnosa kadar gula tinggi, kolestrol, sampai darah tinggi. Hasil tes kadar gula saya waktu mencapai 400mg/dL. Untuk beberapa penyakit tadi saya alami hingga saat ini dan kurang lebih berjalan 6 tahunan,” katanya mengenang.
Ia melanjutkan, gejala yang dialami Wasiah saat terserang kadar gula tinggi adalah sering mengalami buang air kecil. Ia juga mengaku sering merasakan haus dan lapar. Tak hanya itu, kondisi kelelahan turut ia alami hingga akhirnya berat badannya sampai turun drastis.
Sedangkan untuk gejala kolestrol, Wasiah mengaku sering mengalami kesemutan dari tangan hingga pundak. Untuk gejala darah tinggi dirinya mengaku sesekali merasa sakit kepala bagian belakang sering keluar keringat dingin.
“Kurang lebih kalau yang gejala waktu darah tinggi ini sama saat saya mengalami sakit paru-paru seperti ada sesaknya juga,” imbuhnya.
Untuk beberapa gejala yang dirasakan seperti kesemutan, dirinya selalu rutin merendam tangan menggunakan air hangat dengan garam.
“Alhamdulillah, ada perubahan yang saya rasakan. Pengobatan alternatif tadi juga saya kombinasikan rutin dengan resep yang dari Puskemas maupun rumah sakit,” ucapnya.
Disinggung seberapa sering memanfaatkan Program JKN-KIS untuk pengobatannya, ia membeberkan jika masing tergolong rutin menggunakan lantaran masih dalam tahap penyembuhan.
“Pernah dulu sampai enam kali bolak-balik Puskesmas saat melakukan pengobatan sakit paru-paru dan alhamdulillah penyakit yang ini sudah sembuh total tinggal beberapa gejala lainnya yang memang harus sabar,” ujarnya senang.
Hingga saat ini, kata dia, masih menjalani kontrol rutin dan ikut senam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) seminggu sekali di Puskesmas Tongas dan RSUD Tongas. Dari semua akses layanan tadi, Wasiah girang lantaran tak pernah sekalipun merasakan rawat inap.
“Tentunya saya bersyukur sekali yang pertama karena bagi saya program JKN-KIS ini sangat bermanfaat. Tidak pernah ada kesulitan yang saya terima selama bertahun-tahun menggunakan program ini, apalagi pemerintah juga baik sekali sudah memberikan keringanan bagi saya dan keluarga untuk ikut program JKN-KIS ini,” pungkasnya.
Selama pengobatan, Wasiah tidak pernah sekalipun diminta biaya tambahan. Menurutnya, pelayanan yang diberikan sudah sangat baik tanpa membedakan dengan para pasien umum.
“Ini yang harus dipertahankan juga. Terus soal pelayanan yang saya rasakan selama ini sungguh baik. Saya senang banyak orang yang terbantu dengan program ini dan semoga terus meningkat dan selalu berjalan bagaimana semestinya,” beber ibu 3 anak ini.