Banyuwangi (ANTARA) - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memperoleh jatah sebesar 60.623 ton pupuk urea bersubsidi pada tahun 2021 dari pemerintah, lebih banyak dibanding kuota yang diterima pada 2020 sebanyak 49.000 ton.
Syarat petani untuk memperoleh pupuk bersubsidi harus masuk dalam e-RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok secara elektronik) yang disusun oleh kelompok tani dengan didampingi petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) di lokasi masing-masing. Syarat itu sudah menjadi ketentuan dari pemerintah pusat.
"Alhamdulillah, Banyuwangi memperoleh tambahan jatah pupuk urea bersubsidi menjadi 66.623 ton dan pupuk SP-36 sebanyak 21.505 ton. Terkait pupuk bersubsidi mendapatkan tambahan rata-rata (beberapa jenis pupuk) 11.000 ton tahun ini," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan di Banyuwangi, Selasa.
Dengan memperoleh jatah pupuk urea bersubsidi sebanyak 66.623 ton, lanjut dia, para petani juga harus banyak bersyukur karena pemerintah menambah jatah pupuk bersubsidi dibanding tahun sebelumnya.
Kata Arief, memasuki masa tanam pada bulan April, pemerintah daerah setempat telah mempersiapkan kebutuhan petani, termasuk penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani.
"Berapapun tambahan pupuk bersubsidi tidak akan pernah cukup, pasti selalu kurang. mengapa? Karena ketika ditambah jumlahnya, masyarakat pasti membeli dengan jumlah banyak, meskipun sudah ada aturan setiap petani hanya dijatah untuk dua hektare (jika lebih pakai pupuk nonsubsidi)," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Arief, Kabupaten Banyuwangi saat ini telah membuat terobosan, yakni program Agro Solution. Dengan program tersebut, petani mendapatkan pendampingan mulai dari pembenihan, olah lahan, pupuk, hingga panen dan pascapanen.
"Jadi, program Agro Solution adalah bagaimana petani tidak lagi menggunakan pupuk bersubsidi, tapi petani akan dibiayai oleh perbankan (KUR), juga asuransi. Yang jadi percontohan program ini luasan lahannya ada sekitar 350 hektare," katanya.
Katanya, ke depan pihaknya menargetkan lahan pertanian di satu kecamatan tidak lagi menggunakan pupuk bersubsidi. "Sampai hari ini pilot project program Agro Solution sebagian sudah berjalan, karena program ini yang memulai adalah Banyuwangi," katanya.
Arief menambahkan untuk luas tanam bulan April 2021 ditargetkan 5.982 hektare tanaman padi, 4.535 hektare jagung, dan 562 hektare kedelai.
"Secara keseluruhan luas tanam khususnya padi untuk tahun 2021 kami targetkan luasannya menjadi 120.182 hektare," ujarnya.
Banyuwangi peroleh jatah pupuk urea bersubsidi 60.623 ton pada 2021
Selasa, 30 Maret 2021 21:06 WIB
Berapapun tambahan pupuk bersubsidi tidak akan pernah cukup, pasti selalu kurang. mengapa?