Kediri (ANTARA) - Para petani jagung di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diuntungkan harga jual jagung yang cukup tinggi lebih dari Rp3.800 per kilogram setelah panen raya dilakukan.
"Kemarin jagung dijual bisa laku hingga Rp4.100 per kilogram, bahkan ini katanya harganya mau naik lagi," kata Ketua Kelompok Tani Citarum Raharjo Dua, Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Sumilan di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan di kelompok tani yang dipimpinnya ada 153 hektare lahan petani. Selain ditanami padi, petani juga menanam jagung. Untuk luas lahan jagung ada sekitar 25 hektare.
Dari panen yang dilakukan, petani mendapatkan rata-rata 8 ton per hektare. Produksi ini masih cukup bagus di musim hujan ini. Jika di kemarau, petani bisa panen antara 9-10 ton per hektare.
Ia menambahkan, dengan harga jual jagung yang senilai Rp4.100 per kilogram ini cukup bagus. Petani sudah mendapatkan untung jika dihitung dari pengeluaran selama sebelum tanam, saat tanam dan pascapanen.
Namun, ia berharap kondisi harga jagung yang bagus itu terus bertahan. Petani tidak berharap harga jagung turun, karena bisa merugi.
"Harapan kami dari kelompok tani itu harga stabil, jadi imbang dengan biaya untuk penanaman," kata dia.
Dirinya juga menambahkan, lahan pertanian di desanya bisa ditanami hingga tiga kali, yakni dua kali jagung dan satu kali padi. Mayoritas setelah tanam jagung, petani akan tanam jagung lagi, karena cuacanya yang masih bagus.
Ia juga menambahkan, petani juga terbantu dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Kediri yang memberikan bantuan berupa benih jagung. Ada sekitar 375 kilogram benih jagung untuk luasan lahan 25 hektare yang akan ditanami jagung.
Sementara itu, Basuki, salah seorang petani jagung di desa itu mengaku dirinya panen sekitar Februari 2021 dan saat ini jagung sudah dijualnya. Untuk harga jual jagung miliknya adalah Rp3.800 per kilogram.
"Jagung saya dibeli seharga Rp3.800 per kilogram, tapi sekarang sekitar Rp4.000. Namun, harga Rp3.800 per kilogram itu sudah bagus, standarnya petani," kata Basuki.
Ia mengaku memiliki lahan hingga 1 hektare. Dari lahan itu bisa menghasilkan sekitar 7 ton jagung. Saat ini, lahan miliknya juga sudah ditanami lagi jagung dengan usia 38 hari.
Basuki berharap panen mendatang bisa lebih bagus lagi produksinya dan harganya juga bisa lebih baik. Dengan itu, nantinya pendapatan juga akan bagus, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sebelumnya juga panen padi dan jagung organik Kelompok Tani Sido Dadi, Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Ia juga ikut serta panen raya jagung di Desa Kedungmalang, Kecamatan Papar.
Bupati mengatakan salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Kediri yaitu di sektor pertanian, mengingat potensi pertanian di Kabupaten Kediri sangat luar biasa. Ia pun memberikan apresiasi pada petani.
"Desa Bangkok ini sudah cukup terkenal dengan pertanian organiknya. Saya harap dengan adanya panen ini bisa menjadi embrio untuk petani di Kabupaten Kediri dalam peningkatan pertanian yang ramah lingkungan serta mengikuti pola tanam organik. Karena selain mampu menekan biaya produksi tanam, juga dapat mengembalikan kesuburan tanah dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan, Pemkab Kediri melalui dinas pertanian dan perkebunan akan memberikan perhatian terhadap pengembangan pertanian organik, sehingga nantinya bisa menjadi energi positif dalam pembangunan Kabupaten Kediri terutama di bidang pertanian. (*)
Harga jagung tinggi untungkan petani di Kabupaten Kediri
Kamis, 18 Maret 2021 20:46 WIB