Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan meminta Pemprov Jawa Timur segera memperbaiki jalan provinsi yang ambles di Desa Tampojung Goa akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam tiga hari terakhir ini.
"Ini penting kami sampaikan, karena kondisinya sangat mendesak, apalagi jalur provinsi penghubungan Pamekasan dengan Kecamatan Pasean, Waru dan Batumarmar yang ambles ini merupakan jalur utama," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Selasa.
Sebelumnya, pada Senin (15/3), Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memantau langsung ke lokasi jalan ambles di Jalan Raya Waru, tepatnya di Desa Tampojung Goa Kecamatan Waru, bersama Kapolres AKBP Apip Ginanjar dan Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tejo Bhaskoro, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Musibah jalan provinsi yang ambles itu terjadi pada Minggu (14/3) sekitar pukul 04.00 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Akibat kejadian itu, jalan penghubungan antara Pamekasan dengan Kecamatan Waru terganggu, karena hampir lebih dari separuh badan ambles, sehingga petugas terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup di jalur itu.
"Selain itu yang juga sangat mendesak agar segera dilakukan perbaikan, karena lokasi longsor berada di dekat perkampungan warga," kata Bupati.
Selain meninjau lokasi jalan ambles, bupati muda ini juga mengunjungi rumah-rumah warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, dan meminta agar warga meningkatkan kewaspadaan, mengingat saat ini kondisi cuaca berpotensi buruk.
Kepada warga, Bupati Baddrut juga berjanji akan memperbaiki jalan rusak akibat tebing yang ambles tersebut demi keselamatan warga, termasuk akses jalan di wilayah itu bisa segera normal kembali.
"Ada sekitar 20 meter jalan yang rusak saat kami meninjau bersama Pak Kapolres dan Dandim, semoga bisa segera diperbaiki. Karena ini poros Pamekasan-Waru," katanya.
Sementara itu, menurut catatan BPBD Pemkab Pamekasan, bencana tanah longsor dan tebing ambles seperti di Desa Tampojung Goa Kecamatan Waru Pamekasan itu bukan yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya sebuah tebing di area Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, juga longsor. Lima orang santri meninggal dunia dalam musibah itu.