Madiun (ANTARA) - Ibu Panirah (60) merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Wanita yang sudah memasuki usia senja tersebut belum lama ini merasakan sakit yang luar biasa di bagian dada. Tanpa pikir panjang, ia dibawa oleh keluarganya untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar dan pada akhirnya dirujuklah ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
"Empat bulan ini saya selalu rutin periksa, karena penyakit jantung koroner yang saya derita. Awalnya tidak menyangka kalau ternyata jantung koroner. Jadi setiap bulan saya harus rutin periksa ke dokter dan dapat obat yang harus saya konsumsi rutin setiap harinya," ujar Panirah.
Berdasarkan artikel dari www.alodokter.com bahwa penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak menumpuk, maka arteri akan makin menyempit dan membuat aliran darah ke jantung berkurang.
Dengan gambaran kondisi yang seperti itu, maka Panirah harus rutin mendapatkan pengobatan rutin guna menyembuhkan penyakitnya. Ia pun bercerita bagaimana setiap bulannya ia mendapat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tempatnya berobat.
"Pelayanannya sangat baik. Perawat dan dokternya sabar dalam memberikan pelayanan. Dan selama ini saya periksa, tidak pernah saya mengeluarkan biaya untuk periksa dan obat-obatnya. Semuanya ya karena adanya program JKN-KIS ini. Saya sangat bersyukur," kata dia.
Seperti diketahui bahwa peserta yang berasal dari segmen PBI merupakan peserta JKN-KIS yang menjadi tanggungan pemerintah dalam hal pembayaran iuran setiap bulannya. Itulah yang sangat disyukuri oleh Panirah karena ia mendapatkan kartu JKN-KIS yang bisa ia manfaatkan untuk berobat tanpa harus membayar iuran setiap bulannya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah menanggung iuran jaminan kesehatan saya. Sehingga saya bisa rutin berobat dan bisa menjalani aktivitas seperti sedia kala," ucap Panirah.
Panirah berharap pelayanan kesehatan maupun pelayanan lainnya yang ada dalam program JKN-KIS tetap baik dan lebih ditingkatkan sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan sehat tanpa ada perasaan takut ketika harus berobat saat keadaan sakit. (*)