Jakarta (ANTARA) - Beberapa film terlaris atau box office yang diputar di China hingga libur hari ketujuh Tahun Baru Imlek, Selasa (16/2), telah berhasil membukukan pendapatan senilai 10 miliar yuan atau sekitar Rp21,7 triliun.
Pendapatan tersebut melampaui rekor tertinggi pendapatan box office periode liburan Imlek tahun 2019 --yang hanya 5,9 miliar yuan, menurut catatan Dengta, platform analisis film di China.
Ada tujuh judul film yang dirilis selama libur Imlek di China pada 11-18 Februari 2021 itu dengan pendapatan lebih dari enam miliar yuan.
Panen besar yang didapat box office tersebut mendongkrak penjualan saham sektor hiburan di pasar modal.
Saham Alibaba melonjak 34,58 persen, IMAX China terdongkrak 31,29 persen, dan Maoyan naik 9,55 persen saat Bursa Efek Hong Kong (HKSE) ditutup pada Selasa (16/2) sore.
Dua judul film mendapatkan keuntungan terbesar dari musim liburan di China, yakni "Detective Chinatown 3", yang hingga saat ini masih memimpin penjualan dengan perolehan tiga miliar yuan dan "Hi, Mom" yang meraih dua miliar yuan.
Fantastisnya, pendapatan film-film box office di China itu merupakan dampak dari anjuran beberapa pemerintah daerah kepada warganya untuk tidak mudik selama libur Imlek --yang dikenal sebagai liburan musim semi-- untuk mencegah meluasnya penularan COVID-19.
Apalagi, dalam beberapa hari terakhir ini beberapa daerah di China mengalami cuaca agak ekstrem. (*)
Film "box office" raih Rp21,7 triliun selama libur Imlek di China
Rabu, 17 Februari 2021 12:31 WIB