Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, masih mendata penerima vaksin tahap dua setelah tahap pertama untuk tenaga medis dan forkompimda di kota ini, demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Tahap dua masih pendataan. Media kami minta data, TNI kami minta ke Dandim, ke Polres, ASN kami minta ke Sekda. Data itu kami laporkan ke pusat, data public worker," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Kamis.
Pihaknya juga menambahkan nantinya pedagang pasar, guru, hingga pengendara ojek juga akan didata untuk diberi vaksin COVID-19.
Setelah data tersebut terkumpul nantinya akan dilaporkan ke pusat. Namun, untuk di Kota Kediri hingga kini belum ada kepastian jadwal untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap dua tersebut.
Untuk saat ini, di Kota Kediri masih pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan yang kedua kali, selisih 14 hari setelah pemberian pertama. Selain tenaga medis, juga diberikan pada forkopimda di kota ini.
Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri itu menyebut, dari evaluasi saat pemberian pertama kali tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) dengan gejala yang berat. Hanya ada beberapa keluhan seperti pusing dan setelah dilakukan observasi 30 menit sudah hilang, namun mayoritas tidak ada kejadian ikutan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga mengatakan terdapat kurang lebih 4.328 orang yang diberikan suntikan vaksin COVID-19. Dari jumlah itu, terdapat 99,01 persen yang sudah disuntik vaksin COVID-19.
Pemkot Kediri telah menjadwalkan untuk pemberian suntikan vaksin COVID-19 yang kedua. Pada Rabu (10/2) forkopimda di kota ini juga telah diberikan suntikan kedua vaksin COVID-19 dan setelahnya tenaga kesehatan. Dijadwalkan, selama lima hari penyuntikan vaksin bisa selesai.
Pemkot Kediri berharap dengan pemberian vaksin itu, bisa mencegah penyebaran COVID-19. Namun, pemkot juga meminta agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Di Kota Kediri, data COVID-19 hingga Rabu (10/2) ada sebanyak 1.096 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 17 orang masih dirawat, satu orang dipantau, 970 orang telah sembuh, dan 108 orang telah meninggal dunia. (*)