Bangkalan (ANTARA) - Pemkab Bangkalan menerapkan sistem distribusi bantuan jemput bola, yakni dengan mendatangi dan memberikan bantuan secara langsung warga miskin dan kurang mampu terdampak COVID-19 di wilayah itu yang luput dari pendataan sebelumnya.
"Dinas datang secara langsung, bahkan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron juga pernah datang secara langsung, dan memberikan bantuan kepada yang bersangkutan," kata Kepala Dinas Sosial Pemkab Bangkalan Wibagio Suharta di Bangkalan, Jumat.
Ia menuturkan, bupati datang secara langsung kepada warga miskin dan kurang mampu yang luput dalam pendataan sebagai penerima bantuan bagi warga terdampak COVID-19, setelah yang bersangkutan viral di media sosial.
Salah satunya, warga Dusun Buddagan, Desa Larangan Glintong, Kecamatan Klampis, Bangkalan, dan beberapa warga lain di desa dan kecamatan berbeda.
"Bahkan, saat ini bupati membawa langsung beras yang hendak disalurkan kepada warga miskin terdampak COVID-19, akan tetap luput dari pendataan," kata Suharta, menjelaskan.
Kepala Dinsos Pemkab Bangkalan Wibagio Suharta lebih lanjut menjelaskan, saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyempurnaan data warga miskin dan kurang mampu di Kabupaten Bangkalan, sehingga wajar apabila masih ada warga miskin dan kurang yang tidak terdata.
"Makanya, kami terus mendorong para aparat desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan agar terus menyempurnakan data warga miskin di desanya, agar bisa menjadi data terpadu," katanya.
Sementara itu, Dinsos Bangkalan menyebutkan, jumlah sementara warga Bangkalan yang masuk kategori miskin dan kurang mampu sebanyak 516 ribu orang.
Selain untuk warga miskin dan kurang mampu, bantuan langsung kepada warga Bangkalan terdampak COVID-19 di Kabupaten Bangkalan juga diberikan kepada penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), petani dan nelayan.
Pemkab Bangkalan terapkan sistem distribusi bantuan jemput bola
Jumat, 29 Januari 2021 19:48 WIB