Probolinggo (ANTARA) -
"Dulu yang saya ingat awalnya perut terasa sakit. Kadang sering sesak nafas sampai sesekali keluar keringat dingin. Yang paling parah mungkin sampai pingsan. Waktu itu, saya merasakan lelah sampai detak jantung gak teratur," kenang Marni saat di temui disela-sela pengobatannya.
Akibat tak sadarkan diri, Marni segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh pihak keluarga. Berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki, mereka tak lagi khawatir soal biaya. RSUD Tongas-Probolinggo menjadi fasilitas kesehatan pertama yang langsung menangani Marni.
Kondisi yang amat darurat mengharuskan keluarga berpikir cepat untuk memilih fasilitas kesehatan lengkap dan terdekat.
"Bangun-bangun memang di rumah sakit. Keluarga bilang kalau saya dilarikan ke sini karena pingsan. Saya tahu penanganan di RSUD Tongas sangat baik karena kondisi saya sudah terinfus dan beberapa kali dokter menanyakan perkembangan saya," katanya.
Selang beberapa waktu, Marni sempat mengalami penurunan kondisi. Hal ini membuat keluarga bingung lantaran perubahannya yang begitu cepat. Akibat kebutuhan medis, dirinya dirujuk ke RSU Wonolangan, Probolinggo. Sampai di sana dirinya langsung menerima penanganan dari banyak petugas.
Selain dua rumah sakit yang pernah jadi rujukan pertama kali, Marni sempat menjalani perawatan hingga Rumah Sakit Husada Utama Surabaya. Beruntung semua rujukan tersebut ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan sehingga perawatannya terus berjalan tanpa kendala.
"Semuanya memang gratis tanpa sedikitpun keluar biaya. Kalau harus dihitung mungkin sudah ratusan juta karena perawatan saya juga berkelanjutan sampai sekarang. Alhamdulillah, resepnya ada di BPJS Kesehatan. Saya memang terbantu dari pensiunan guru dulu dan sampai sekarang kartunya selalu aktif," kata kakek asal Lumbang-Probolinggo ini.
Lebih lanjut, Marni mengapresiasi perkembangan BPJS Kesehatan saat ini yang menurutnya selaras dengan kondisi pandemi. Ia berharap program yang sudah tujuh tahun berjalan ini terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Ia juga berpesan agar masyarakat sadar memiliki jaminan kesehatan demi kemudahannya mengakses fasilitas kesehatan kapan saja. (*)