Tulungagung (ANTARA) - Kabupaten Tulungagung menjadi daerah pertama di Provinsi Jawa Timur yang sudah menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa atau BLT-DD kepada warga kurang mampu yang belum tercakup dalam program jaring pengaman sosial.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Muhammad Yasin saat menghadiri penyaluran BLT dana desa perdana di Desa Jatidowo dan Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Senin.
"Tulungagung bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain karena bisa merealisasikan pencairan pertama dan langsung bisa diserahkan kepada masyarakat," kata Yasin usai menyerahkan BLT dana desa di Desa Jatidowo.
Total ada 37 desa di Tulungagung yang menyalurkan BLT dana desa. Sisanya, sebanyak 220 desa diharapkan telah melaksanakan program realokasi dana desa untuk jaring pengaman sosial bagi warga terdampak pandemi COVID-19 itu, maksimal akhir Januari ini.
"Kalau di daerah-daerah lain, seperti di Madiun itu dananya sudah masuk ke kas desa tapi belum realisasi ke KMP," ujarnya.
Di Jawa Timur, total dana desa yang telah dialokasikan tahun 2021 sebesar Rp7,569 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 20 persen di antaranya direalokasikan untuk jaring pengaman sosial berbentuk BLT, dengan nilai atau besaran per-KPM Rp300 ribu.
Jumlah KPM penerima BLT dana desa untuk tahun 2020 tercatat lebih dari 8.860 KK. Tahun ini pihaknya sedang menginventarisir jumlah KPM karena belum semua desa melalukan verifikasi data KPM.
"Karena angka kemiskinan sejatinya sangat dinamis, bisa berubah setiap saat," ucapnya.
Dana desa tahun 2021 disalurkan dalam tiga tahap. Tahap pertama dan tahap kedua masing-masing 40 persen, tahap ketiga 20 persen. Khusus untuk desa dengan status mandiri hanya dua tahap, yakni 60 persen dan 40 persen.
Kepala DPMD Kabupaten Tulungagung Eko Asistono memastikan seluruh penyaluran BLT dana desa untuk periode perdana di bulan Januari ini akan tuntas sebelum masuk Februari.
"Teknis pelaksanaannya seperti ini, dibagikan langsung oleh kepala desa ke masing-masing KPM," kata Eko.