Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya Yusuf Lakaseng menilai langkah Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di awal menjabat merupakan gaya kepemimpinan yang tak bisa ditinggalkan.
“Beliau tidak mau memimpin di belakang meja, langsung turun lapangan blusukan menemui para gelandangan dan tuna wisma, lalu mengajaknya dialog. Itu gaya Bu Risma sejak lama,” ujarnya di Surabaya, Sabtu malam.
Menurut dia, menyelesaikan masalah kemiskinan struktural dengan ikut program pemberdayaan Kementerian Sosial, lalu diberi tempat tinggal layak dan dilatih vokasional agar berdaya merupakan cara sangat tepat.
“Kalau boleh memisalkan, jadi tidak hanya memberi ikan, tapi juga pancing sekaligus diajari cara memancing yang benar agar mendapatkan ikan banyak,” ucapnya.
Blusukan yang dilakukan Risma, kata dia, merupakan langkah sangat baik, apalagi adanya gelandangan atau tuna wisma adalah masalah sosial yang memang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Kementerian Sosial.
“Tidak ada yang salah dari aksi blusukan Bu Risma, bahkan itulah cara yang benar dan seharusnya diapresiasi. Ibu Risma sedang mempraktikkkan filosofi kepemimpinan merakyat bahwa pemimpin itu bukan penikmat kekuasaan yang harus dilayani, tapi mereka adalah pelayan masyarakat,” katanya.
Justru, lanjut dia, menjadi aneh apa yang dilakukan Mensos malah menuai kritikan dari para pihak yang disebutnya sangat kental bernuansa politis. (*)
Ketua PSI Surabaya: Temui pemulung sudah jadi gaya memimpin Risma
Sabtu, 9 Januari 2021 23:02 WIB
Beliau tidak mau memimpin di belakang meja, langsung turun lapangan blusukan menemui para gelandangan dan tuna wisma, lalu mengajaknya dialog