Surabaya (ANTARA) - Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) mendorong mahasiswa atau generasi muda untuk menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Kami mendorong mahasiswa menciptakan creativepreneur melalui Webinar Social Media Analytics. Karena kami melihat bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital sangat menjanjikan," kata Direktur DSI, Supangat di Surabaya, Rabu.
Supangat mengatakan melalui webinar ini juga mahasiswa dari empat mata kuliah yakni, Technopreneurship & Digital Content, E-Bisnis, Teknik Temu Kembali, dan Technopreneurship diajak memahami pengaruh social media analytics atas rencana pembelajaran keempat mata kuliah tersebut.
"Paling tidak mahasiswa bisa memahami tahapan analytics yang kemudian dijadikan explotion pada social media. Tentunya itu semua ada kaitannya dalam keempat mata kuliah ini," ujarnya.
Tema besar yang diangkat dalam webinar ini diturunkan menjadi beberapa topik bahasan, antara lain, tahapan analytics, komponen social media, dan tentunya analisis social media.
Untuk mengupas materi tersebut, DSI menggandeng praktisi yang ahli di bidang Data Science yakni, Dhomas Hatta Fudholi yang merupakan Center of Data Science dari Universitas Islam Indonesia.
Praktisi yang biasa disebut Doktor D ini menjelaskan alur maupun fungsi dari mempelajari social media anaytics (SMA).
"Social Media Analytics merupakan proses gathering data dari social media, data itu kemudian dianalisis, hingga memunculkan insight untuk kemudian mengasilkan sebuah keputusan," ujarnya.
Dalam pemaparannya, Dhomas turut mempraktikkan bagaimana cara kerja analisis pada Twitter.
Contohnya saja dalam segi bisnis yakni ketika sebuah perusahaan start up yang hendak merancang produk yang dibuatnya.
"Pelaku bisnis dapat memanfaatkan data dari Twitter untuk melihat produk apa saja yang sedang ramai dibicarakan atau yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat," katanya. (*)