Tulungagung (ANTARA) - Seorang dokter muda di Tulungagung, dr. Rahmad Tubagus, meninggal dunia di rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya, Selasa, setelah sekitar tiga pekan bergelut melawan infeksi virus corona baru (COVID-19) yang menyerang tubuhnya.
Menurut informasi, dr. Rahmad tertular COVID-19 dari salah satu pasien yang pernah ditanganinya di Rumah Sakit Putra Waspada (RSPW), tempatnya bekerja di Tulungagung, Jawa Timur.
Kondisi dokter muda itu sempat membaik setelah melewati masa kritis, tetapi tiba-tiba kondisinya memburuk hingga merenggut nyawanya.
"Beliau sudah sakit lama, sekitar tiga minggu lalu," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Kasil Rokhmat, MMRS di Tulungagung.
Kematian dr. Tubagus menjadi kasus pertama tenaga kesehatan dengan profesi dokter di Tulungagung yang meninggal dunia karena COVID-19.
Beberapa waktu sebelumnya, ada tiga orang perawat dan satu bidan di Tulungagung yang juga meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
Kabar kematian dr Tubagus disambut duka cita mendalam dunia kesehatan di Tulungagung, khususnya di lingkungan civitas hospitalia RSPW.
Isak tangis para tenaga medis dan sejawat dokter terberai saat jenazah dr. Tubagus yang telah berada di dalam kotak peti mati, tiba dengan dibawa satu unit ambulans warna putih.
Seluruh tenaga medis dan karyawan RSPW berikut jajaran dinkes, memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, sebelum kemudian dilepas lagi dengan diiringi doa, menuju pemakaman.
"Selama sakit, beliau dirawat di RSUD dr. Iskak sekitar sepekan. Namun, karena kondisi yang buruk, dr. Tbg (Tubagus) dirujuk ke RSUP dr. Soetomo, Surabaya. Sempat membaik setelah melewati masa kritis, tapi kemudian kondisi beliau kembali memburuk dalam tiga hari terakhir hingga akhirnya dinyatakan meninggal pagi tadi," tutur dr. Kasil.
Dokter Rahmad Tubagus selama ini berprofesi sebagai dokter umum. Ia terdeteksi corona setelah melakukan pemeriksaan tes usap PCR, karena merawat pasien dengan gejala "anosmia" yang ternyata juga terpapar COVID-19. Pasien itu berinisial LTP dan akhirnya meninggal.
Sejak dr. Tubagus terkonfirmasi COVID-19 sebagaimana pasiennya, LTP, dinkes segera melakukan tracing pada kontak eratnya, termasuk ke keluarga dan pasiennya yang lain.
Saat ini tenaga kesehatan yang terpapar corona cukup banyak. Di lingkungan RSUD dr Iskak saja, nakes dan karyawan yang terpapar corona sempat mencapai 30 orang.
Sebagian sudah sembuh, namun sebagian lain masih dalam perawatan atau karantina.
Kasus COVID-19 di Tulungagung hingga berita ini ditulis total terkonfirmasi sebanyak 758 orang, dengan 628 di antaranya sembuh dan meninggal sembilan orang. (*)
Seorang dokter muda di Tulungagung meninggal karena COVID-19
Selasa, 8 Desember 2020 19:57 WIB
Beliau sudah sakit lama, sekitar tiga minggu lalu