Probolinggo (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Singgih Januratmoko mengatakan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) dapat menumbuhkan ekonomi berbasis pariwisata sehingga perlu dukungan semua pihak.
"Dari aspek ekonomi, banyak hal yang akan memicu pertumbuhan ekonomi bila tol Probowangi itu selesai, terutama pada bidang pariwisata," kata Singgih dalam rilis yang diterima ANTARA di Probolinggo, Senin.
Belasan anggota Komisi VI DPR RI meninjau pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi untuk memantau perkembangan progres jalan tol yang menjadi titik akhir yang merupakan program prestisius pemerintah.
"Jalan tol tersebut menyatukan titik transportasi barang, jasa, dan manusia dari Jawa Barat hingga ujung Jawa Timur," ucap politikus dari Partai Golkar itu.
Ia menjelaskan pembangunan tol Probowangi banyak terkendala karena baru 21 persen kemajuannya, sedangkan Jasa Marga sebagai pemegang konsensi utama yang menggarap konsesi I, II, dan III masih menyelesaikan 19 atau 20 persen pengerjaan.
"Kendala yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol tersebut meliputi pembebasan lahan dan hitung-hitungan nilai ekonomis, " katanya.
Singgih mengatakan tol Probowangi secara ekonomis pada sesi I atau II sepanjang 40,56 kilometer tidak menguntungkan dan akan menguntungkan pada masa mendatang, sehingga butuh bantuan subsidi dari pemerintah ataupun Kementerian BUMN.
"Target Tol Probowangi selesai pada 2021 kemungkinan mundur. Hal tersebut dikarenakan pembebasan lahan dan nilai ekonomisnya, sehingga solusinya, pemerintah provinsi juga harus turun tangan membebaskan lahan," ujarnya.
Sementara persoalan pandemi COVID-19, lanjut dia, memang mempengaruhi likuiditas dan untuk itu perlu bantuan dari Kementerian BUMN terutama Perbankan.
"Kami juga menggarisbawahi, potensi Tol Probowangi sangat besar, meskipun dalam beberapa tahun ke depan masih sepi. Saya yakin tol tersebut bakal mendorong pertumbuhan ekonomi, karena Banyuwangi tumbuh jadi destinasi pariwisata nasional," katanya.
Banyuwangi menjadi tujuan wisata utama di Jawa Timur, bahkan nasional karena wilayah itu memiliki pesona pariwisata yang sangat banyak.
"Setelah Banyuwangi, turis dengan mudah menuju Bali. Apalagi, Bali sangat digemari pula oleh wisatawan nusantara yang melewati jalur darat dari Banyuwangi," katanya.
Dengan potensi tersebut, lanjut dia, solusi ekonomisnya bisa datang lebih cepat. Pergerakan manusia dan barang yang dipicu pariwisata, akan membuat Tol Probowangi menjadi hidup.