Blitar (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani yang menjadi mitra PT Rejoso Manis Indo (RMI) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan bunga terjangkau untuk membantu petani.
"Untuk mendorong produktivitas tebu petani mitra RMI, BNI memberikan kredit usaha rakyat dengan bunga 6 persen per tahun," kata Head Of Consumer Banking BNI Wilayah Malang Muhammad Safri Hidayat saat hadir di Blitar, Rabu.
Pihaknya mengklaim selama ini KUR yang diberikan juga mendapat sambutan positif dan antusias oleh para petani tebu. Jumlah permohonan pengajuan KUR juga cukup signifikan. Untuk petani yang menjadi mitra PT RMI Kabupaten Blitar, dana KUR yang dikucurkan pada 2020 ini mencapai Rp6 miliar.
Selain itu, bagi petani dengan skala besar, BNI juga menyediakan kredit dengan tingkat suku bunga bersaing.
Dirinya menegaskan, BNI sebagai salah satu Bank BUMN berkomitmen untuk turut membangun Indonesia dari semua sektor termasuk di dalamnya adalah sektor perkebunan dan manufaktur. Hal tersebut dibuktikan dengan dukungan BNI pada kegiatan pembangunan pabrik gula dan pembiayaan petani tebu yang menjadi mitra pabrik gula.
"Dalam kaitan ini, BNI hadir memberikan solusi layanan perbankan dari hulu ke hilir kepada ekosistem perkebunan khususnya tebu dan sistem pergulaan nasional," kata dia.
PT Rejoso Manis Indo (RMI) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak untuk memproduksi gula (pabrik gula). RMI beroperasi sejak tahun 2019 (commisioning) dan beroperasi penuh pada musim giling tahun 2020 ini.
Untuk kapasitas produksi pabrik yang masih tergolong baru, perusahaan telah memiliki mesin produksi yang canggih sebesar 15.000 TCD (kapasitas terpasang). Untuk saat ini yang terpakai 10.000 TCD.
Dalam operasionalnya, RMI bermitra dengan BNI baik untuk kebutuhan investasi, modal kerja maupun sistem pembayaran kepada petani tebu sebagai mitra SCF.
Terdapat lebih dari 850 petani tebu telah tergabung sebagai mitra RMI untuk memenuhi kebutuhan tebu sebagai bahan baku gula.
Untuk pembayaran tebu melalui sistem SCF (Supply Chain Financing) dan hal ini dinilai sangat membantu guna meningkatkan kesejahteraan petani, karena menggunakan sistem beli putus dengan harga sangat bersaing dibanding pabrik gula lain. Terlebih lagi, dibayarkan hanya dalam waktu paling lama tiga hari.
Selain mendorong produktivitas tebu petani mitra RMI dengan memberikan KUR dengan bunga 6 persen per tahun, BNI juga meluncurkan kredit BNI Fleksi (tanpa agunan).
"Untuk menunjang kesejahteraan karyawan PG RMI, maka BNI meluncurkan kredit BNI Fleksi (tanpa agunan). Diharapkan dengan adanya kredit ini, produktivitas dan loyalitas karyawan dapat lebih ditingkatkan," kata Muhammad Safri.
Dalam kesempatan tersebut, Head Of Consumer Banking BNI Wilayah Malang Muhammad Safri Hidayat juga memberikan secara simbolis untuk fasilitas KUR bagi petani tebu mitra PT Rejoso Manis Indo, Kabupaten Blitar dan memberikan fasilitas kredit BNI Fleksi bagi karyawan PT Rejoso Manis Indo.
BNI berharap, dengan adanya sinergi serta kerjasama yang terjalin antara BNI dan PT Rejoso Manis Indo, ke depannya bisa berjalan harmonis dan membawa kesejahteraan bagi semua pihak dan dapat berkontribusi positif bagi pembangunan Indonesia. (*)