Blitar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan PT Rejoso Manis Indo, pabrik gula di daerah ini, mengkaji rencana pelebaran jalan di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, sebagai bentuk dukungan infrastruktur guna menunjang produksi gula.
Wakil Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo - Mitr Phol Group Syukur Iwantoro mengemukakan perusahaan sudah koordinasi dengan Pemkab Blitar untuk mewujudkan peningkatan kelas jalan dan jembatan di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar tersebut.
"Dari koordinasi, perlu dilakukan beberapa langkah yakni salah satunya adanya uji kelayakan yang dilakukan lembaga yang independen dan kredibel. Sehingga Pemkab Blitar bersama PT RMI menggandeng Tim Ahli di Falkultas Tehnik Sipil ITS Surabaya untuk melakukan studi kelayakan itu," katanya di Blitar, Minggu.
Pihaknya mengatakan, studi kelayakan itu dilakukan dengan tujuan mengkaji rencana kenaikan kelas jalan dan jembatan, sepanjang jalan sirip yang melintasi pabrik gula. Hal ini diharapkan sebagai salah satu upaya agar produksi bisa lebih optimal.
"Kami sejalan dengan Pemkab Blitar dan sudah melakukan pertemuan dengan tim ahli dari ITS untuk melakukan studi kelayakan untuk kenaikan kelas jalan dan jembatan. Tim ahli dari ITS yang diketuai oleh Dr. Catur sudah memiliki pengalaman dalam melakukan studi kelayakan ini," kata dia.
Syukur juga menambahkan dari hasil koordinasi yang dilakukan dengan tim ahli dari ITS terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya adanya objek ekonomi yang menjadi perhatian nasional atau pemerintah pusat.
Selain itu, studi kelayakan juga harus dilakukan lembaga independen yang kredibel, serta RTRW Kabupaten Blitar yang menetapkan daerah Rejoso dan sekitarnya sebagai kawasan pengembangan industri.
"Dua point telah kami penuhi, namun untuk point terkait RTRW belum dapat dipenuhi karena belum ada sinkronisasi antara batang tubuh perda dengan lampirannya. Sehingga harus ada perbaikan terhadap hal tersebut. Pemkab berkomitmen untuk melakukan revisi," ujar Syukur.
Studi kelayakan tersebut rencananya akan diselesaikan dalam kurun waktu dua bulan. Tim terkait juga turun ke lapangan melakukan kajian serta evaluasi.
Dirinya berharap dengan studi kelayakan dari tim ahli ITS ini nantinya bisa menjadi referensi untuk rencana peningkatan kelas jalan.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian juga sudah meninjau secara langsung produksi gula di PT Rejoso Manis Indo, Kabupaten Blitar tersebut. Produksi gula diharapkan bisa semakin mencukupi kebutuhan gula nasional.
Pada tahun pertama dan kedua, produksi di pabrik gula ini bisa mencapai 6.500 ton dan tahun 2022 ini sudah mencapai 9-10 ribu ton. Diharapkan ke depan juga semakin bertambah.