Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur "melirik" atau tertarik dengan bus listrik buatan PT INKA (Persero) yang bernama E-INOBUS guna mendukung penerapan moda transportasi wisata yang ramah lingkungan di wilayah itu.
Ketertarikan Pemkot Madiun akan E-INOBUS tersebut diwujudkan dengan antusias yang tinggi Wali Kota Madiun Maidi saat mencoba mengendarai bus tersebut berkeliling Kota Madiun.
"Ini sarana transportasi masa depan. Bus ini ramah lingkungan, tidak menyebabkan polusi udara, dan tidak berisik. Uenak pol," ujar Wali Kota Maidi saat menjajal bus listrik tersebut di sejumlah jalan protokol Kota Madiun, Selasa sore.
Menurut dia, E-INOBUS memenuhi standar untuk sarana transportasi perkotaan. Ia berharap ke depan akan terjalin kerja sama antara Pemkot Madiun dengan PT INKA. Khususnya, untuk melengkapi sarana dan prasarana pariwisata di Kota Madiun.
Ia mengatakan bus listrik dengan tenaga baterai yang bisa menempuh jarak lebih dari 180 km dalam satu kali perjalanan tersebut, diproyeksikan untuk bus wisata keliling Kota Madiun.
Pihaknya juga berencana memesan bus listrik tersebut, namun dengan bodi mirip kereta Shinkansen di Jepang.
"Kebutuhan di Kota Madiun diproyeksikan untuk wisata dan untuk bus sekolah. Namun saya ingin nanti dibuat seperti bodi kereta di Jepang," katanya.
Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengungkapkan bahwa terciptanya E-INOBUS juga tak lepas dari peran Wali Kota Maidi.
"Tanpa dukungan Pak Wali Kota yang menyediakan Kota Madiun sebagai etalase kami, tentu kami tidak akan memiliki keberanian untuk mewujudkan sarana transportasi ini," katanya.
Terkait tantangan yang diberikan wali kota untuk membuat bus listrik dengan bodi Shinkansen, Agung pun menyanggupi.
"Kami sudah bisa buat kereta. Begitu pula bus listrik. Maka, tantangan Wali Kota Madiun tentang bus listrik dengan bentuk Shinkansen untuk Kota Madiun tentu bisa kami wujudkan," katanya.
Sementara, secara spesifikasi, E-INOBUS memiliki panjang 8,1 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan kapasitas 16 penumpang. Untuk pengisian daya, diperlukan waktu selama 3-4 jam dengan jarak tempuh sekali "charging" atau pengisian daya mencapai 200 kilometer.
Tingkat kebisingan pada bus listrik tersebut juga jauh lebih baik, yakni rata-rata sebesar 71 dB. Sedangkan bus tenaga diesel rata-rata kebisingannya sebesar 85 dB.
Saat ini E-INOBUS sedang melalui uji jalan untuk ketahanan pada sejumlah kota Jawa Timur. Bus ini juga sudah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) yang berlokasi di Cibitung, Jawa Barat.
Adapun, dalam membuat bus tersebut, INKA bekerja sama dengan perusahaan Taiwan Tron-E dan perusahaan karoseri lokal asal Malang, Jawa Timur, Piala Mas.
Pemkot Madiun tertarik bus listrik buatan INKA
Selasa, 27 Oktober 2020 22:32 WIB