Jakarta (ANTARA) - Justin Gaethje berkeyakinan bahwa dirinya sudah membuat Khabib Nurmagomedov hancur meski ia harus menelan kekalahan pada ajang UFC di Abu Dhabi, Minggu WIB.
Gaethje mengklaim kemenangan ronde pertama. Dia kerap melepaskan serangan telak ke tubuh lawan, terutama bagian kaki yang diyakini sukses bikin Khabib kesakitan.
Namun petarung Rusia itu berhasil membalikkan keadaan untuk mengakhiri perlawanan Gaethje pada ronde kedua dengan kemenangan submission menggunakan "triangle choke" yang membuat petarung AS itu tidak sadarkan diri.
Meski kalah, Gaethje mengaku tetap puas karena telah membuat lawannya rusak.
“Saya telah membuatnya rusak dan yakin telah bekerja dengan baik. Menjaga jarak, mengontrol, dan menghancurkannya,” kata Gaethje dilansir MMA Mania, Minggu.
Dengan kondisi kaki Khabib yang sudah cedera sebelum duel membuat Gaethje semakin percaya bahwa dirinya telah benar-benar membuat Khabib dalam masalah. Akibat serangannya, Khabib disebut bakal pincang setidaknya selama tiga pekan.
“Tak terlalu banyak tendangan yang diberikan karena dia tak bisa berjalan. Dia akan lemas...pincang setidaknya hingga tiga pekan ke depan,”
Tak hanya itu, Gaethje juga mengungkapkan prasangkanya bahwa Khabib kemungkinan sedang berada di “titik terburuk” hidupnya sebelum melakoni duel dengannya.
Meski demikian, Khabib berhasil membuktikan dirinya sebagai petarung yang tangguh dan pantas atas gelar juara dunia kelas berat ringan.
“Saya tahu dia berada dalam posisi yang tak nyaman. Jika tidak pun, dia telah melakukan yang seharusnya dia lakukan. Dia sangat kuat. Saya yakin dia telah membuat ayahnya bangga,” katanya.
“Titik terburuk” Khabib sebelum meraih kemenangannya diperkirakan disebabkan oleh kondisinya yang tengah mengalami cedera. dia juga harus melakoni laga pertamanya sejak kepergiaan ayahnya, Abdulmanap, yang wafat akibat komplikasi yang disebabkan COVID-19 Juli lalu.