Surabaya (ANTARA) - Anggota DPRD Surabaya Imam Syafi'i menyesalkan kegiatan Wali Kota Tri Rismaharini yang dianggap kampanye menguntungkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji dalam sebuah acara roadshow daring pelaku UMKM.
Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Imam Syafi'i di Surabaya, Selasa, meminta wali kota menjaga aturan untuk tidak melakukan kegiatan mendukung salah satu kontestan Pilkada Surabaya.
"Kami minta Bu Risma kembali ke jalan yang lurus sebagai wali kota. Jangan terus menerus menyalahgunakan kewenangan sebagai wali kota," katanya.
Wali Kota Risma telah dilaporkan dilaporkan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim ke Bawaslu Surabaya terkait penggunaan fasilitas publik Taman Harmoni untuk melakukan kampanye tanpa izin dan memanfaatkan fasilitas publik di Taman Harmoni.
Pada Minggu (18/10), Risma diketahui mengikuti roadshow daring bertema "Surabaya Berenerji". Selain Risma hadir juga seorang pengusaha Don Rozano dalam acara itu. Sementara peserta di acara tersebut adalah ibu-ibu pelaku UMKM di kawasan Gubeng dan Genteng.
Dari namanya, acara tersebut adalah untuk kampanye paslon 01 Pilkada Surabaya Eri Cahyadi-Armuji (Erji). Sebab, tidak ada kata "berenerji" dalam kamus bahasa Indonesia. Itu adalah plesetan "berenergi" agar mirip dengan akronim nama Eri dan Armuji (Erji).
Dalam acara itu, ibu-ibu yang mengaku sebagai pelaku UMKM menunjukkan produknya sekitar 30 detik. Salah satunya adalah ibu berkerudung yang menyatakan UMKM produsen roti dengan merek Rotiku.
Politius Partai NasDem mengatakan sesuai aturan sudah jelas bahwa kepala daerah harus netral dalam pilkada.
"Jangan menyalahgunakan kewenangan dan kekuasaan sebagai walikota untuk menguntungkan salah satu paslon dan merugikan paslon lainnya. Kepala daerah boleh kampanye tapi harus mengajukan izin cuti kecuali di luar hari kerja, " ujarnya.
Imam mengajak semua pihak untuk berkompetisi secara fair dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Ayo berkontestasi secara fair. Apakah tidak cukup dengan menampilkan gambar bu Risma di spanduk, banner, baliho dan billbord paslon Erji? Sehingga sampai harus menabrak aturan serta menanggalkan moral dan integritas sebagai walikota yang diklaim berkelas dunia? Jangan jangan karena takut kalah jagonya sehingga menghalalkan segala cara? " katanya.
Selain itu, Imam juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya membuktikan diri sebagai pengawas dan wasit yang adil di Pilkada Surabaya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Legislator sesalkan kampanye terselubung Risma saat roadshow daring UMKM
Selasa, 20 Oktober 2020 17:27 WIB
Kami minta Bu Risma kembali ke jalan yang lurus sebagai wali kota