Probolinggo (ANTARA) - Serasa diberikan kesempatan kedua untuk menikmati kehidupan, Yona Fredi Dinata (32) warga Kabupaten Probolinggo ini sembuh dari kanker Nasofaring Stadium 3.
Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring. Nasofaring merupakan salah satu bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.
Berkat kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dimiliki, ia tak lagi pusingkan biaya pengobatan yang dijalani.
Fredi sapaan akrab pria ini menceritakan pengalamannya berjuang menghadapi penyakit dan serangkaian pengobatan panjangnya bersama program JKN-KIS .
"Saya mengidap kanker nasofaring stadium 3 ini sekitar akhir 2017, saat divonis itu rasanya sudah tidak ada harapan lagi, terlebih dokter memberikan penjelasan tentang seberapa cepat kanker ini menyebar juga berapa lama pengobatan dan biaya yang dihadapi. Awalnya berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke RS Tongas dibilang kelenjar getah bening trus lanjut ke dokter saraf kemudian saya diminta CT-Scan dirujuk ke RS dr. Soetomo Surabaya," ujar Fredi.
Pengobatan dimulai setelah hasil CT-Scan dan cek laboratorium untuk kondisi keseluruhan keluar. Mondar-mandir ke rumah sakit ikhlas ia jalani semata-mata demi kesembuhan.
Fredi diharuskan menjalani biopsy dan kemoterapi sebanyak 36 kali selama 1 tahun 3 bulan. Saat itu disarankan untuk terapi di RS dr. Soetomo Surabaya namun jarak rumah terlalu jauh akhirnya pindah ke RS dr. Saiful Anwar Malang. Step by step pengobatan dilalui sesuai alur dan menggunakan program JKN-KIS miliknya.
"Satu tahun tiga bulan yang saya jalani itu bukan waktu yang sebentar untuk berjuang melawan kanker. Allhamdulillah saya punya Kartu BPJS (kesehatan), semua pengobatan saya dijamin mulai cek darah, periksa sana sini, CT-Scan sudah berapa kalau ditotal. Infonya biaya untuk biopsy saja 7 juta an belum lagi Kemoterapi bisa mencapai 13-20 jutaan. Wah kalau mau biaya sendiri ndak bisa mikir lagi harus bagaimana saya bayarnya," tambahnya mengingat kenangan saat itu.
Adanya Program JKN –KIS dari pemerintah melalui BPJS Kesehatan ini sangat membantu meringankan puluhan juta biaya kesembuhan Fredi.
Dirinya tak henti berucap syukur atas segala nikmat yang diterimanya saat ini. Kesempatan kedua untuk menikmati kesehatan nya pun telah ia dapatkan tanpa memikirkan biaya yang fantastis berkat JKN-KIS.
Ia juga memiliki harapan yang lebih kepada program yang banyak menolong ini. Kedepannya semoga BPJS Kesehatan semakin meningkatkan mutu pelayanan baik pada fasilitas tingkat pertama maupun lanjutan.
Program dan layanan dari JKN-KIS ini bisa lebih disosialisasikan lagi ke masyarakat secara menyeluruh. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama dan merata.
Artikel ini juga tayang di Jamkesnews.com dengan judul "Serasa Diberikan Kesempatan Kedua Berkat JKN-KIS". (*)
Serasa diberikan kesempatan kedua berkat JKN-KIS
Kamis, 15 Oktober 2020 14:33 WIB