Banyuwangi (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono menyatakan bahwa informasi yang beredar soal pengumuman di aplikasi percakapan menyebut IGD RSUD Blambangan tidak menerima pasien itu tidak benar, karena layanan instalasi gawat darurat RSUD Blambangan tetap buka.
"Bahwa IGD RSUD Blambangan tetap memberikan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan. Jadi, informasi yang beredar tidak benar," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Mengenai adanya tenaga kesehatan RSUD Blambangan yang terpapar COVID-19, Rio mengatakan bahwa hal itu tidak otomatis membuat layanan terhenti, karena prosedur penanganan telah dilakukan kepada tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif.
"Memang ada tenaga kesehatan yang terpapar, namun semua ditangani dan dilakukan isolasi dan perawatan. Penelusuran juga sudah dilakukan ke karyawan RSUD. Pihak RSUD bahkan sudah menjadwalkan tes usap ke karyawan-karyawan yang kontak erat," paparnya.
Ia menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena semua tetap siap melayani dan juga ada tenaga kesehatan yang siap mem-back up pelayanan RSUD apabila memang dibutuhkan.
Rio juga mengemukakan perkembangan kasus COVID-19 di Banyuwangi hingga hari ini, Minggu, 13 September 2020, tercatat ada tambahan kasus baru sebanyak 13 orang, sehingga total menjadi 1.025 kasus.
Selain itu, pada hari ini juga ada tambahan pasien sembuh sebanyak 365 orang, sehingga total kasus sembuh di Banyuwangi menjadi 656 orang pasien.
"Semua pasien yang sembuh hari ini dari klaster pondok pesantren. Ini seiring dengan masa karantina yang telah usai sejak Sabtu (12/9) malam. Semua santri yang tidak bergejala lagi sudah dinyatakan sembuh," tuturnya.
Dinkes Banyuwangi bantah RSUD Blambangan tutup layanan
Minggu, 13 September 2020 22:51 WIB