Madiun (ANTARA) - Kepolisian Resor Madiun Kota bekerja sama dengan Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, memasang kamera pengawas atau CCTV di sejumlah titik di wilayah setempat guna memantau situasi keamanan selama kegiatan tradisi Suroan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah.
Kapolres Madiun Kota AKBP R. Bobby Aria Prakasa mengatakan sejumlah CCTV disiapkan di wilayah tertentu untuk memantau pergerakan massa pesilat yang nekat masuk ke wilayah Kota Madiun.
"Selain itu, kami juga siapkan tiga tim urai. Masing-masing tim berisi 90 personel untuk gerak cepat melakukan penindakan jika ada pelanggaran," ujar AKBP Bobby Aria pada Apel Gelar Pasukan Operasi Aman Suro 2020 Polres Madiun Kota di Stadion Wilis Kota Madiun, Rabu sore.
Sejumlah lokasi yang dipasangi CCTV tersebut di antaranya di lingkungan Makam Pilangbango, Makam Taman, Jalan Nila, Padepokan PSHT Terate, Padepokan PSH Tunas Muda Winongo, Simpang 4 Manisrejo, dan Padepokan PSHT Parluh 2016.
Bobby menjelaskan tradisi Suroan dan Suran Agung di Kota Madiun tahun 2020 ini berlangsung berbeda. Tak ada kegiatan ziarah makam atau pengesahan anggota baru secara besar-besaran. Bahkan, anggota perguruan silat dari luar wilayah dilarang masuk Kota Madiun.
Sebagai gantinya, Suroan dan Suran Agung 2020 diisi dengan berbagai kegiatan sosial. Salah satunya pembagian masker dari perguruan pencak silat kepada masyarakat umum serta bakti sosial untuk membantu sesama.
Selain pemasangan CCTV, Polres Madiun Kota didukung oleh Pemkot Madiun dan TNI setempat juga menyiagakan pasukan untuk mengamankan wilayah kota, khususnya di area perbatasan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pelanggaran selama kegiatan Suro dan Suran Agung 2020.
Bobby menjelaskan sebanyak 1.265 personel disiagakan untuk menjaga kondusivitas wilayah kota selama momentum tahun baru 1 Muharram 1442 Hijriah. Personel tersebut merupakan gabungan dari Polri, TNI, dan pemda.
Wali Kota Madiun Maidi menegaskan sesuai kesepakatan, tradisi Suro dan Suran Agung 2020 ditiadakan. Kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa dalam jumlah besar, seperti ziarah makam dan pengesahan anggota pencak silat, tidak diselenggarakan demi mencegah penularan COVID-19.
Selain itu, anggota perguruan pencak silat dari luar kota dilarang masuk ke Kota Madiun.
"Saat ini kita masih dalam kondisi prihatin dengan adanya pandemi virus corona. Masyarakat harus dilindungi dan semua pihak wajib menjaga protokol kesehatan," kata Maidi.
Lebih lanjut, ia menegaskan tes cepat dan isolasi selama 14 hari di Stadion Wilis telah disiapkan bagi warga luar kota yang nekat memasuki wilayah Kota Madiun selama Suro dan Suran Agung.
Hal yang sama ditegaskan Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Waris Ari Nugroho. Ia menyatakan personel di bawah komando Korem 081/Dirotsaha Jaya Madiun juga telah siap menjalankan tugasnya.
"Semua personel Kodim juga siap siaga untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta ikut menyukseskan giat Suro dan Suran Agung tahun ini," kata Waris Ari Nugroho.
Polres-Pemkot Madiun pasang CCTV pantau keamanan kegiatan Suroan
Kamis, 20 Agustus 2020 2:09 WIB