Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya melibatkan puluhan mahasiswa fakultas kedokteran sebagai relawan untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.
"Dahulu saat menjadi mahasiswa, saya memperbanyak pengalaman. Ikut pameran arsitektur keluar kota. Jadi punya pengalaman mengatur dan menghadapi masyarakat karena selalu ikut turun. Kalau tidak ada pengalaman itu, berat jadi wali kota," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di acara pemberangkatan relawan di Balai Kota Surabaya, Senin.
Puluhan mahasiswa kedokteran tersebut berasal dari enam universitas yakni Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Universitas Muhammadiyah, Universitas Ciputra, Universitas Surabaya, Universitas Widya Mandala, serta Stikes Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya.
Wali Kota Risma berterima kasih atas kesediaan kampus dalam memfasilitasi mahasiswanya untuk menjadi relawan.
Menurut dia, para mahasiswa diberi kesempatan menjadi relawan agar menambah pengalaman serta ikut menjadi bagian dalam penanganan COVID-19.
Wali Kota Risma menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya juga sudah menyiapkan alat pelindung diri (APD) yang lengkap untuk para relawan mulai dari face shield atau pelindung wajah, kaca mata google serta baju hazmat.
Sementara itu, Dekan FK Universitas Ciputra Surabaya Hudi Winarso menyambut baik upaya Pemkot Surabaya dalam melibatkan mahasiswa sebagai relawan.
"Kami senang. Universitas Ciputra menyambut dengan sangat positif. Apalagi tadi Ibu Wali Kota menyampaikan suasananya semakin baik dan ini by design keterlibatan mahasiswa untuk pengalaman apalagi sudah disiapkan APD-nya sekalian," kata Hudi.
Hudi menjelaskan selain melibatkan mahasiswa sebagai relawan, salah satu dokter spesialis mikrobiologi di Universitas Ciputra yakni dr Wira Widjaya Lindarti, spMK juga diminta membantu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang ada terletak di Jalan Gayungan.
"Karena dokter spesialis ini sangat berpengalaman untuk swab test. Jadi beliau juga ikut membantu," katanya.
Sementara itu, Dekan FK Unusa dr. Handayani juga menyatakan siap membantu Pemkot Surabaya, baik dalam pemeriksaan tes usap swab maupun tes cepat dengan tujuan menemukan kasus baru.
"Dengan demikian untuk pencegahan penularan supaya lebih efektif. Kita mendukung upaya tersebut," kata dr Handayani.