Gresik (ANTARA) - Tarif pelayaran ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, diturunkan setelah mendapat banyak keluhan dari masyarakat karena tarif yang diberlakukan sangat memberatkan.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Gresik Musa di Gresik, Rabu, mengatakan penurunan tarif pelayaran kapal ke Pulau Bawean oleh operator pelayaran setelah adanya mediasi anggota dewan bersama Pemkab Gresik dan pihak pelayaran.
"Mediasi kami lakukan terkait harga tiket kapal yang dirasa sangat tinggi serta keluhan masyarakat Bawean di masa transisi normal baru ini. Kami berharap operator kapal menetapkan harga riket sewajarnya, yaitu maksimal naik 30 persen." kata politikus anggota Komisi II DPRD Gresik itu.
Baca juga: Pelayaran ke Pulau Bawean dibuka kembali, tarif kapal naik
Moda transportasi pelayaran kapal yang melayani rute Gresik-Pulau Bawean kembali beroperasi setelah terhenti beberapa pekan akibat pandemi corona.
Menurut Musa, dengan kenaikan 30 persen, tarif tiket kapal kelas eksekutif ke Pulau Bawean yang awalnya Rp140 ribu hanya naik menjadi Rp182 ribu per orang, lebih murah dari sebelumnya yang naiknya mencapai Rp220 ribu per orang.
“Kalau 30 persen berarti kenaikannya hanya Rp42 ribu sehingga untuk eksekutif menjadi Rp182.000 plus asuransi Rp2.500. Jadi, totalnya Rp184.500 dan dibulatkan Rp185 ribu," katanya.
Baca juga: Larangan mudik, akses pelayaran Gresik-Bawean ditutup
Kepala Cabang Express Bahari Gresik Revan Syah Putra selaku operator kapal mengaku hanya pasrah dengan aturan kenaikan itu, sebab dengan pembatasan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas angkut, kenaikan 30 persen belum mampu menutupi biaya operasional.
"Kami manut (menurut) aja. Mau tidak mau harus melakukan penghitungan ulang. Biaya operasional pasti sangat sedikit," kata Revan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Nanang Setiawan menyetujui usulan anggota DPRD asal Pulau Bawean itu terkait batasan kenaikan harga tiket kapal kelas eksekutif maksimal 30 persen.
Namun, dia meminta juga harus ada penyeimbang terkait jumlah penumpang kapal yang sebelumnya dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas angkut agar jumlahnya bisa lebih banyak, khususnya rute Bawean-Gresik.
“Untuk Bawean jika sudah ditetapkan masuk zona hijau, maka batasan untuk penumpang yang akan layar (Bawean-Gresik) bisa 85 persen,” katanya, menjelaskan.
Sejumlah warga Pulau Bawean sebelumnya mengadu ke anggota DPRD Gresik terkait tingginya tarif kapal pelayaran rute Gresik-Bawean sehingga sangat memberatkan di masa normal baru.
Dikeluhkan masyarakat, tarif pelayaran ke Pulau Bawean diturunkan
Rabu, 24 Juni 2020 19:56 WIB