Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengapresiasi sekitar 700 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner yang menggelar lapak di sejumlah marketplace yang membuktikan semakin banyak pelaku UMKM yang melek teknologi digital.
Teten Masduki dalam keterangannya Rabu, menekankan pentingnya bagi UMKM untuk terhubung dengan platform digital yang terintegrasi agar memudahkan pemerintah dalam memberikan stimulus.
“UMKM yang terhubung dengan digital dengan mudah bisa dilihat rekam jejak digitalnya, karena misalnya belum lama ini dengan mudah Kementerian Keuangan menyetujui bantuan-bantuan untuk mereka, karena ‘by name by address’ sudah baik,” kata Teten.
Tidak hanya UMKM kuliner, pandemi COVID-19 juga membuat warung-warung tradisional, maupun warung sembako yang menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang paling lama bertahan dengan jumlah 3,5 juta unit, sekarang sudah terhubung dan teridentifikasi dengan market online, jumlahnya sekitar 750 unit dan sebagian lagi masih perlu didorong ke sana.
“Jadi sebenarnya sekarang sudah banyak pengelompokan-pengelompokan ini dan banyak juga asosiasi-asosiasi UMKM yang diperlukan kalau kita mau menyusun sebuah platform, sehingga mereka secara sukarela tertarik untuk bergabung. Ini memang secara bisnis harus ada yang menarik bagi mereka,” ujar Teten.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM terdapat 60,66 juta UMKM yang sudah terhubung dengan saluran pembiayaan dari lembaga keuangan.
Namun data tersebut kata Teten perlu divalidasi lebih lanjut mengingat masih ada kemungkinan tumpang tindih karena bisa jadi pelaku UMKM meminta bantuan pembiayaan ke lebih dari satu lembaga keuangan.
“Tapi paling tidak sudah ada kalau diperkirakan mungkin sekitar 50 persen di antaranya sudah terhubung ke market online, sumber pembiayaan, ‘by name by address’ sudah bisa kita identifikasi, tapi seperti yang kita ketahui masih banyak yang belum terhubung. Nah ini yang masih kami kaji,” katanya.
Teten juga mengapresiasi kinerja perusahaan financial technology (fintech) yang meski dalam kondisi pandemi, pemain fintech telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan menyasar sektor-sektor informal yang selama ini tidak terhubung dengan perbankan.
Bahkan data UMKM yang terhubung dengan perusahaan fintech kini telah mencapai 20 persen.
“Dari situ nanti kami dari pemahaman lapangan, dari fakta-fakta yang riil, menurut saya penting untuk merumuskan platform baru supaya platform baru itu betul-betul melengkapi satu sama lain dan juga dibutuhkan oleh UMKM, baik misalnya tadi untuk sumber daya manusia, pembiayaan, market, baik dalam negeri maupun ekspor, termasuk kepentingan kami untuk membuat kebijakan-kebijakan yang tepat untuk UMKM,” kata Teten. (*)
Ratusan UMKM kuliner "go marketplace"
Rabu, 17 Juni 2020 11:52 WIB