Malang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memperkirakan kegiatan belajar mengajar sekolah di Indonesia baru akan dibuka pada awal tahun 2021 dan bukan dalam waktu dekat.
Muhadjir mengatakan hingga saat ini pemerintah masih melihat perkembangan situasi pandemi COVID-19 di dalam negeri, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali membuka sekolah.
"Untuk membuka sekolah, masih kita lihat situasinya. Kemungkinan akhir tahun atau awal tahun 2021," kata Muhadjir di sela kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Muhadjir menjelaskan, meskipun sekolah diperkirakan akan dibuka kembali pada awal 2021, untuk tahun ajaran baru siswa tetap akan diberlakukan pada pertengahan Juli 2020.
Pada tahun ajaran baru tersebut, para siswa akan belajar di rumah menggunakan sistem belajar mengajar berbasis dalam jaringan.
Menko PMK menambahkan pembelajaran menggunakan sistem daring tersebut akan dilakukan untuk seluruh siswa di Indonesia tanpa terkecuali.
"Untuk pendidikan itu, kalau tahun ajaran baru, kemungkinan tidak ada perubahan. Pertengahan Juli 2020 sudah tahun ajaran baru. Masih secara online, karena tidak ada jaminan (daerah yang terhindar COVID-19)," ujar Muhadjir.
Sebagai catatan, di beberapa wilayah di Indonesia saat ini tengah mempersiapkan untuk memasuki kondisi normal baru. Pada era normal baru tersebut, ada kelonggaran aktivitas masyarakat, khususnya pada sektor perekonomian.
Namun, pelonggaran aktivitas khususnya pada sektor perekonomian tersebut tidak dilakukan untuk sektor pendidikan, karena memiliki risiko lebih tinggi terpapar COVID-19, khususnya terhadap anak-anak.
Hingga saat ini, secara keseluruhan terdapat 28.233 kasus positif COVID-19. Dari total kasus positif tersebut, sebanyak 8.406 orang dinyatakan sembuh, sementara 1.698 orang meninggal dunia.
Menko PMK Muhadjir Effendy perkirakan sekolah dibuka pada awal 2021
Rabu, 3 Juni 2020 20:45 WIB
kalau tahun ajaran baru, kemungkinan tidak ada perubahan. Pertengahan Juli 2020 sudah tahun ajaran baru