Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengevakuasi sebanyak 18 orang santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, yang merupakan pasien COVID-19 ke ruang isolasi RSUD dr Sayidiman Magetan untuk dirawat sesuai standar kesehatan.
Kepala Posko Darurat Bencana Non-Alam COVID-19 Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa mengatakan, sejak dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test dan dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani tes swab, ke-18 santri Ponpes Temboro tersebut menjalani isolasi di ruang khusus yang disediakan oleh pihak ponpes setempat.
"Untuk menjalani masa isolasi sesuai standar kesehatan, maka ke-18 santri positif COVID-19 dievakuasi ke RSUD dr Sayidiman Magetan yang telah ditunjuk sebagai layanan kesehatan penanganan pasien COVID-19. Mereka semua dalam kondisi baik," ujar Ari Budi di Magetan, Kamis.
Baca juga: 16 santri Ponpes Temboro positif COVID-19 jalani isolasi
Menurut dia, dari 18 santri Ponpes Temboro tersebut, sebanyak 12 orang merupakan santri asal Malaysia, satu orang asal Thailand, dan lima santri lainnya berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
Proses evakuasi belasan santri Ponpes Temboro dilakukan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku untuk penanganan pasien COVID-19.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Magetan bertambah menjadi 33 orang
Sesuai prosedur, seluruh santri Ponpes Temboro tersebut akan diisolasi selama 14 hari ke depan. Selama menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Magetan itu, para santri akan mendapat pengawasan intensif dari tim medis hingga isolasi selesai.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan mencatat, jumlah pasien positif COVID-19 di Magetan saat ini mencapai 33 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya telah sembuh, satu meninggal dunia, dan sisanya sebanyak 23 pasien masih menjalani perawatan.
Baca juga: Pemkab Magetan pulangkan 124 santri Temboro asal Malaysia