Banyuwangi (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona dengan mengantisipasi kedatangan para pemudik.
"Forpimda yang tergabung dalam Gugus Tugas terus mengantisipasi lonjakan pemudik," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Posko Gugus Tugas Banyuwangi, Jumat.
Azwar Anas berharap warga Banyuwangi di luar daerah menunda mudik dan Keluarga besar Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) yang tersebar di berbagai daerah diminta tidak mudik demi keluarga di kampung halaman.
Menurut ia, para pemudik yang datang wajib melakukan isolasi selama 14 hari, baik secara mandiri di rumahnya maupun di rumah isolasi yang tersebar di berbagai desa dengan pemantauan dari Gugus Tugas desa dan petugas kesehatan di puskesmas.
"Garda terdepan pencegahan penyebaran virus corona ini bukan lagi aparat, tapi masyarakat. Kuncinya harus disiplin, jangan menyepelekan. Semua harus punya kesadaran. Kalau datang ke Banyuwangi, harus isolasi," kata Bupati Anas.
Semakin masyarakat semuanya disiplin, lanjut dia, semakin cepat pula pandemi COVID-19 berakhir, dan semua bisa menata kembali langkah untuk memperbaiki ekonomi.
"Tapi kalau banyak yang tidak disiplin, pandemi semakin lama, pasien bisa semakin banyak, ekonomi akan kian terpukul," kata Anas.
Bupati Anas menambahkan, pengawasan di areal perbatasan terus diperketat, dan pos pantau yang berada di Wongsorejo (perbatasan wilayah utara) dan Kalibaru (perbatasan wilayah selatan) terus disiagakan selama 24 jam.
Tak terkecuali sejumlah pintu masuk yang diakses dengan transportasi umum, seperti stasiun kereta api, bandara, pelabuhan penyeberangan dan termasuk juga pelabuhan barang dan pelabuhan tradisional.
"Bersama Kapolresta, Dandim dan Danlanal, kami terus patroli untuk memastikan daerah perbatasan ini steril dari pintu masuk COVID-19," tuturnya. (*)