Surabaya (ANTARA) - PT Pertamina EP dan SKK Migas melakukan investivigasi bersama usai kebakaran di Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 9 April 2020.
"Kami yang terdiri dari berbagai fungsi di SKK Migas turut prihatin dengan kejadian yang dialami Pertamina EP Asset 4 Cepu Field. Tentunya, tidak ada yang mengharapkan ini bisa terjadi," kata Manager Senior Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan SKKMigas, Kosario M. Kautsar, Sabtu.
Kosario dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya mengatakan, Tim Investigasi Insiden Kebakaran Unit Thermal Oxidizer (TOX) CPP Gundih Cepu Field dipimpin Antoni Lubis, dengan SKK Migas dan melakukan peninjauan lokasi di CPP Gundih, Sabtu.
Kedatangan tim, kata dia, selain melakukan tinjauan dan investigasi bersama Pertamina EP, juga untuk menemukan penyebab utama dan melakukan perbaikan di masa datang.
Baca juga : Sempat keluar api, operasi CPP Gas Gundih Pertamina EP dalam proses penormalan
"Kami mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Pertamina EP dalam menangani kejadian kemarin, sehingga dalam waktu yang tidak lama api bisa padam dan yang terpenting tidak ada korban jiwa," katanya.
Kosario mengatakan, proses investigasi ini untuk menggali informasi dan melakukan analisa terhadap semua aspek, utamanya peralatan serta teknis pengoperasian.
Sementara Antoni Lubis mengatakan, investigasi ini fokus pada upaya perbaikan dan peningkatan kehandalan dari sistem operasi peralatan kendali operasi, agar di kemudian hari permasalahan serupa tidak terjadi lagi.
“Kami berharap dapat segera menemukan masalah utamanya, sehingga dapat disusun langkah perbaikan yang dibutuhkan agar operasional dapat segera normal kembali”, tegas Antoni.
Baca juga : Polisi dan Pertamina EP cek kondisi CPP Gas Gundih usai terbakar
Sementara itu, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto berterima kasih atas dukungan dari semua pihak utamanya dari SKK Migas yang membantu mencari solusi agar CPP Gundih segera pulih dan kembali menyalurkan gas ke konsumen.
"Kami sampaikan permohonan maaf dikarenakan kejadian ini, operasi belum normal dan belum bisa melakukan penyaluran gas kepada konsumen. Kami berterima kasih kepada PGN yang membantu untuk tetap menyalurkan gas kepada masyarakat yang sudah terkoneksi dengan jaringan gas," katanya.
Agus menambahkan, sampai dengan Sabtu, operasi CPP Gundih masih shutdown. Karena kami mengikuti arahan dari SKK Migas agar akar penyebab masalah dicek secara menyeluruh.
"Kami berharap seluruh stakeholder dapat bersabar sejenak, sembar menyelesaikan perbaikan dan semoga dalam waktu dekat operasi CPP Gundih normal kembali," kata Agus.