Kediri (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia menganjurkan warga tetap produktif, kendati saat ini ada kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan COVID-19 agar perekonomian tetap jalan.
"Karakteristik ekonomi Kota Kediri didukung oleh industri pengolahan. Bila pengolahannya berhenti, maka ekonomi akan terganggu. Jadi, tetap beraktivitas ekonomi dengan menerapkan protokol nasional," katanya di Kediri, Kamis.
ia mengemukakan, bagi warga yang memiliki usaha pengolahan yang bisa dikerjakan di rumah dan tidak berkerumun, maka diminta untuk terus berproduksi agar perekonomian tetap jalan.
Sementara itu, terkait dengan kebutuhan bahan pokok, TPID Kota Kediri juga sudah melakukan inspeksi mendadak ke pabrik gula dan jaringan distribusi bahan pokok lain guna memastikan pasokan aman dan mencegah terjadinya penimbunan. Kegiatan itu telah dilakukan oleh TPID Kota Kedrii sebelum diberlakukannya darurat COVID-19.
Dari pemantauan yang dilakukan oleh TPID Kediri, ternyata pasokan bahan pokok masih aman masih aman.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, menjelang Ramadhan 2020, TPID Kota Kediri juga akan mengadakan bazar untuk bahan pokok. Namun, untuk pelaksanaan di tahun ini dimungkinkan sistemnya beda.
"Bisa disinergikan dengan program 'Bi Imah' (Belanja Online dari Rumah). Program ini baru bulan ini diluncurkan untuk mempermudah warga mendapatkan kebutuhannya tanpa harus keluar rumah," kata Mas Abu.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri juga mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap menaati protokol pemerintah, dengan tidak keluar rumah jika bukan karena hal yang sangat penting dan melawan COVID-19 bersama-sama.
Di Kota Kediri, sejumlah UMKM juga tetap produktif, salah satunya dengan membuat masker dengan bahan baku tenun ikat. Kain ini merupakan khas dari Kota Kediri. Kendati bahan bakunya tenun ikat, harganya masih relatif terjangkau.
Selain itu, untuk program Bi Imah tersebut, terdapat beberapa pasar swalayan dan pedagang di pasar tradisional yang bisa dihubungi.
Pembeli tinggal memesan sesuai dengan kebutuhan dan pembayaran dilakukan lewat cash on delivery (COD).
Untuk minimal pembelian juga tergantung kebijakan masing-masing pengelola, namun di PD Pasar Joyoboyo Kediri, yang merupakan pasar tradisional minimal pembelian Rp50 ribu.