Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, akan memberikan bantuan bahan pangan bagi pekerja informal dan keluarga tidak mampu di wilayahnya yang terdampak wabah bencana non-alam penyebaran virus corona atau COVID-19.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bahwa program tersebut saat ini masih dalam tahap inventarisasi data. Hal itu dilakukan agar bantuan merata dan tidak saling tumpang tindih dengan jenis bantuan yang lain.
"Jadi, hari ini kita sudah mulai melangkah untuk dampak sosial dari wabah corona. Warga tidak mampu yang kena dampaknya ini akan kita bantu sembako," ujar Maidi kepada wartawan di Madiun, Selasa.
Baca juga: 90 orang di Kota Madiun berstatus ODR
Menurut dia, untuk proses inventarisasi dilakukan dengan melibatkan petugas di kecamatan dan kelurahan. Karenanya, Pemkot Madiun membuat tim gugus tugas baru di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Wali Kota berharap investarisasi data dapat segera selesai. Harapannya, bulan depan mulai dapat direalisasikan. Hal itu penting sebelum muncul masalah lain terkait dampak corona tersebut.
"Diharapkan bulan depan, program ini sudah terealisasi," kata dia.
Baca juga: Wali Kota siap cegah penyebaran virus corona di Madiun
Pendataan, lanjutnya, sangat penting dilakukan. Hal itu agar bantuan bahan pangan tersebut tepat sasaran. Wali Kota menyebut mereka yang sudah pasti mendapat bantuan adalah warga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
"Data PKH mengacu pada Kementerian Sosial. Nah, Pemkot Madiun tinggal menambah jumlah cakupannya dengan menyertakan pekerja informal termasuk pedagang kaki lima (PKL). Namun, hanya pekerja informal yang belum masuk dalam PKH," kata dia.
Baca juga: Presiden umumkan enam program jaring pengaman sosial atasi dampak COVID-19
Pihaknya menyebut terdapat 8.000 lebih pekerja informal yang tercatat. Itu mengacu jumlah pekerja informal yang didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan dan dibiayai Pemerintah Kota Madiun. Namun, jumlah tersebut masih akan dipilah kembali. Terutama yang sudah masuk program PKH. Di Kota Madiun ada sekitar 3.000 warga yang masuk dalam PKH.
Ia menambahkan, bantuan pangan tersebut akan diwujudkan dengan bahan pokok, di antaranya, beras, gula, minyak, dan mungkin telur ayam.
Dengan bantuan tersebut, pihaknya ingin warga Kota Madiun tetap tenang dan kondusif dalam menghadapi wabah corona, serta membantu program pemerintah untuk tetap menjaga jarak, hidup sehat, dan tetap di rumah.
