Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sebanyak 125 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan 1.405 lainnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) akibat merebaknya COVID-19 di wilayah setempat.
"Sampai Senin sore, PDP 125 orang, ODP 1.405 orang dan pasien positif COVID-19 sebanyak 41 orang atau tidak berubah dari sehari sebelumnya," ujar Gubernur Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Baca juga: Tiga dari 15 PDP di RSUD Soedono Madiun positif COVID-19
Sebanyak 41 orang positif COVID-19 tersebar di beberapa daerah, yakni Kota Surabaya 29 orang, lima orang i Malang Raya, tiga orang dari Kabupaten Magetan, tiga orang dari Kabupaten Sidoarjo, serta seorang lagi asal Kabupaten Blitar.
Khusus jumlah PDP dan ODP mengalami kenaikan dari hari sebelumnya, yaitu 88 orang menjadi 125 orang (PDP) dan 999 orang menjadi 1.405 orang (ODP).
Baca juga: Pemkot Malang kembali umumkan satu PDP positif COVID-19 sembuh total
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah dan tidak menyepelekan penyebaran COVID-19.
"Selalu lakukan perilaku hidup bersih dan sehat, jaga jarak, cuci tangan dengan air bersih dan sabun, gunakan cairan pembersih tangan hingga jangan datang ke tempat keramaian," ucapnya.
Baca juga: Pakar: Bahagia dan berpikir positif kunci tangkal COVID-19
Khofifah juga mengakui masih banyak masyarakat yang berkumpul di warung kopi, tempat nongkrong dan sebagainya, sehingga menunjukkan kurangnya kesadaran untuk melindungi diri dan keluarga.
Mulai malam ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan telah berkoordinasi dengan Polda Jatim maupun Kodam V/Brawijaya untuk melakukan penertiban di tempat-tempat keramaian di seluruh daerah di Jatim.